Turun di Indonesia Masters di Sumut, Apriyani-Siti Fadia Incar Juara

- Apri-Siti ingin comeback ke performa terbaik
- Persaingan di sektor tunggal putri diprediksi berlangsung panas. Sejumlah nama besar siap menguji para pemain muda Indonesia. Pemain senior Nozomi Okuhara (Jepang) menempati unggulan ketiga
- Selain itu juga ada Manami Suizu (JPN) dan Pornpicha Choeikeewong
Medan, IDN Times- Setelah lebih dari dua dekade, Apriyani Rahayu akhirnya kembali turun di Medan. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu siap memburu gelar bersama pasangannya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, di ajang Wondr by BNI Indonesia Masters 2025 yang digelar 21–26 Oktober di GOR PBSI Sumatera Utara.
Bagi Apriyani, turnamen ini menjadi momen spesial. Terakhir kali ia bertanding di Medan pada tahun 2004. Saat itu ia masih kecil. Kini ia datang bukan sebagai pendatang baru, melainkan salah satu ikon bulutangkis Indonesia.
“Cukup lama ya saya tidak main di Medan. Saya dan Fadia ikut turnamen ini karena sedang mengumpulkan poin ranking BWF, jadi tentu kami ingin juara di sini,” ujar Apriyani dengan senyum semangatnya.
1. Apri-Siti ingin comeback ke performa terbaik

Pasangan Apri/Fadia, unggulan kelima turnamen, datang dengan catatan gemilang. Juara Malaysia Open 2022, Singapore Open 2022, dan Hong Kong Open 2023. Dua tahun puasa gelar, kini mereka tengah berusaha comeback ke performa terbaik setelah sempat menurun akibat cedera dan jadwal padat.
“PR kami sekarang bagaimana memainkan pola permainan di lapangan. Komunikasi dan chemistry dengan Fadia berjalan baik,” kata Apri menambahkan.
Apriyani mengaku sudah cukup mengenal kekuatan para pesaing, karena sebagian besar pernah ia hadapi di turnamen lain, termasuk di Johor Malaysia International Series 2025.
2. Persaingan panas di sektor tunggal putri

Persaingan di sektor tunggal putri diprediksi berlangsung panas. Sejumlah nama besar siap menguji para pemain muda Indonesia. Pemain senior Nozomi Okuhara (Jepang) menempati unggulan ketiga, sedangkan Manami Suizu (JPN) dan Pornpicha Choeikeewong (Thailand) masing-masing menjadi unggulan pertama dan kedua.
Asisten pelatih tunggal putri utama Pelatnas PBSI, Nunung Subandoro, mengingatkan bahwa semua sektor punya peluang sama besar untuk merebut gelar.“Dari awal target kita jelas: juara umum. Persaingan merata di semua sektor. Di Malaysia 100 kemarin, ganda putri dan mixed kita sempat masuk final, tapi belum bisa juara. Di Medan ini, sebagai tuan rumah, kami ingin meraih gelar sebanyak-banyaknya,” tegas Nunung.
3. Raymond Indra/Nikolaus Joaquin juga berambisi raih gelar

Ia juga berharap sektor tunggal putri bisa berbuat banyak. Meskipun harus menghadapi beberapa atlet pengalaman. “Saya berharap Kadek, Mutiara, Thalita, dan Chiara bisa tampil percaya diri. Mereka punya modal teknik dan pengalaman. Apalagi Ni Kadek pernah juara di Wondr by BNI Indonesia Masters II 2024 di Surabaya,” katanya.
Dari sektor ganda putra, pasangan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin yang menjadi unggulan ketiga juga berambisi meraih gelar. Di babak kedua, mereka berpotensi bertemu sesama wakil Indonesia antara Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marviano atau Taufik Aderya/Sansan Herdiansyah.
“Target kami sama juara. Tapi kami fokus dulu step by step di setiap babak. Mudah-mudahan bisa menampilkan permainan terbaik,” kata Joaquin optimistis.