Mengenal Upacara Sarsar Lambe Khas Karo, Bertarung untuk Harga Diri

Pertarungan akan dilakukan satu lawan satu

Medan, IDN Times- Beragam jenis upacara bisa ditemui di Kabupaten Karo. Dari kegiatan rutin tahunan, hingga tradisi yang sudah dilakukan turun temurun. Satu di antaranya adalah Sarsar Lambe khas karo yang merupakan sebuah tradisi bertarung.

Secara adat suku Karo di Sumatra Utara, upacara ini dilakukan secara turun-temurun. Sebagai sebuah tradisi yang dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda apabila ada perselisihan atau permasalahan yang tidak ditemukan jalan keluarnya. Tradisi ini dilakukan bila musyawarah keluarga atau lembaga sudah tidak dapat ditempuh. Akan tetapi tradisi ini perlahan sudah dihapus dari bagian masyarakat Karo. 

1. Pertarungan akan dilakukan satu lawan satu

Mengenal Upacara Sarsar Lambe Khas Karo, Bertarung untuk Harga Diri(Ilustrasi) unsplash.com/sebastianpoc

Dalam tradisi Sarsar Lambe, pisau dijadikan sebagai sarana untuk melakukan tradisi tersebut. Di mana pertarungan akan dilakukan satu lawan satu. Antara masing-masing pihak yang sedang berselisih menggunakan pisau.

Pertarungan tersebut dimulai tentunya dengan aba-aba dan diakhiri dengan aba-aba pula. Dalam upacara ini, hasil akhirnya ditentukan dengan ada yang kalah. 

Baca Juga: Ini Perbedaan Kalender Karo dengan Kalender Umum

2. Disaksikan oleh penduduk

Mengenal Upacara Sarsar Lambe Khas Karo, Bertarung untuk Harga DiriPemerintah Kabupaten Karo menggelar festival bunga dan buah di Kabupaten Karo.

Upacara ini dilaksanakan di sebuah lapangan luas yang disaksikan oleh penduduk suku Karo. Dalam upacara tersebut, akan dipasang umbul-umbul sebagai penanda arena upacara sarsar sedang berlangsung. Ketua adat akan menengahi upacara tersebut.

Di mana dalam pelaksanaannya dilakukan antara kedua orang lelaki yang sedang berselisih. Kemudian setelah ketua adat memberikan pidato singkat. Maka masing-masing petarung yang akan melaksanakan upacara tersebut.

3. Tradisi yang menjunjung tinggi harga diri

Mengenal Upacara Sarsar Lambe Khas Karo, Bertarung untuk Harga Diriinstagram.com/kalak_karo

Pertarungan dalam upacara ini merupakan sebuah tradisi yang menjunjung tinggi harga diri. Khususnya bilamana terjadi perselisihan, dan dan keduanya merasa benar. Maka harga dirilah yang dipertaruhkan dalam tradisi tersebut.

Lurus perhitungan kepada Tuhan yang artinya hanya Tuhan yang tahu. Kebenaran di antara mereka yang sedang bertarung. Adanya yang meninggal dalam pertarungan tersebut, menunjukkan yang bersalah dan hal itu disaksikan oleh penduduk lain yang menonton. 

Perubahan karakteristik masyarakat karo yang dahulu hingga kini tidak luput dari peran serta ketua adat yang merubah sudut pandang penduduk suku karo. Dalam menyelesaikan perselisihan tidak harus dengan pertumpahan darah. Itulah beberapa uraian singkat mengenai upacara Sarsar Lambe khas penduduk Karo Sumatra Utara.

Baca Juga: Kisah Tunggal Panaluan, Tongkat Suku Batak 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya