Tak Hanya di Sungai, Bangkai Babi Juga Dibuang ke Jalanan Kota Medan

Medan, IDN Times – Para pelaku pembuang babi tampaknya sudah kelewatan. Selain membuang bangkai babi ke sungai, kini mereka menebarnya ke tengah kota.
Kondisi ini menjadi persoalan serius. Karena bangkai babi yang dibuang mengeluarkan bau yang sangat busuk.
Beberapa hari terakhir, video temuan bangkai babi di tengah kota viral di media sosial. Temuan teranyar, bangkai babi sengaja dibuang di Jalan Gedung Arca dan di Jalan Prof HM Yamin, Kamis (14/11).
1. Bangkai disembunyikan di dalam karung plastik

Informasi yang dihimpun tim IDN Times, di Jalan Gedung Arca, bangkai babi ditemukan terbungkus karung plastik. Jumlahnya ada tiga karung. Awalnya warga curiga dengan tiga karung goni yang mengeluarkan bau tidak sedap.
“Setelah diperiksa ternyata ada babi berukuran besar,” ucap M Irsan, Kepala Lingkungan I Kelurahan Pasar Merah Timur Kecamatan Medan Area, Medan.
2. Bangkai babi langsung dibawa petugas kebersihan setempat

Tiga bangkai babi itu pun langsung dibersihkan. Karena aromanya sangat mengganggu warga sekitar.
“Sudah dikubur dikubur di kawasan Kelurahan Sukaramai II,” ucap Lurah Pasar Medan Timur, Sri Hartati.
3. Warga bisa tangkap pelaku pembuang bangkai babi

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Armansyah Lubis, mengatakan, saat ini seluruh lurah dan kepala lingkungan di Kota Medan sudah diperintahkan untuk mengajak warga untuk mengawasi lingkungan masing-masing.
Jika nantinya ada yang melihat aksi pembuangan bangkai babi, pelakunya bisa diamankan. Kemudian langsung menghubungi kepala lingkungan, lurah, hingga kecamatan. Petugas kebersihan akan datang ke lokasi untuk mengangkut babi-babi itu.
“Akan dikuburkan di TPA (tempat pembuangan akhir sampah),” kata Armansyah.
Tapi dia tetap mengingatkan jangan sampai terjadi tindakan anarkis atau sampai menganiaya pelaku. Karena nantinya pelaku akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Nanti pihak kecamatan akan membuat laporan ke polisi,” ucapnya.
Kasus bangkai babi di Sumatera Utara terus menuai polemik. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumut mencatat terdapat 5.800 ekor babi mati, karena terjangkit virus Hog Cholera. Virus itu, sangat berpotensi menginfeksi 1,2 juta ekor babi lainnya di Provinsi ini.
Bangkai babi banyak ditemukan antara lain di Sungai Bedera, Danau Siombak Kota Medan, Sungai Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang hingga ditumpakan sampah di pinggir jalan.