Pulang Ke Kampung Halaman, Evi Novida Cek Logistik Pemilu di Medan

Komentari soal surat suara tercoblos di Malaysia

Medan, IDN Times - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Evi Novida Ginting mengecek distribusi logistik Pemilu 2019 di kampung halamannya, Kota Medan, Senin (15/4).

Evi langsung meninjau proses distribusi mulai dari Gudang logistik di Lanud Soewondo hingga sampai di sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) kelurahan.

Ia berharap logistik bisa terdistribusi seluruhnya besok. Apalagi Medan adalah salah satu kota yang memiliki Tempat Pemungutan Suara (TPS) paling banyak.

Dalam kesempatan itu, Evi memberikan keterangan soal surat suara diduga tercoblos di Malaysia yang sempat menjadi perbincangan hangat lini masa media sosial.

1. Evi Novida : Surat suara itu bukan sampah

Pulang Ke Kampung Halaman, Evi Novida Cek Logistik Pemilu di MedanIDN Times/Istimewa

Surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos di Malaysia, ramai beredar di media sosial. Masalah ini pun langsung menjadi sorotan dan ditangani penyelenggara pemilu.

Evi agaknya berbeda paham dengan komisioner KPU RI lainnya yang menganggap surat suara diduga tercoblos adalah sampah.

"Surat Suara itu bukan sampah. Jadi jangan salah mengutip. Itu kemungkinannya karena kita tidak bisa mengakses, kemungkinannya tidak akan kita hitung," kata perempuan kelahiran 1966 tersebut.

Baca Juga: Wilayah Cukup Luas, Distribusi Logistik Pemilu 2019 Dikebut

2. Tiga metode pemilihan di luar negeri hingga yang akan dihitung KPU

Pulang Ke Kampung Halaman, Evi Novida Cek Logistik Pemilu di MedanIDN Times/Prayugo Utomo

Perempuan berkacamata tersebut juga menjelaskan soal tiga metode pemilihan yang ada di luar negeri.

Pertama adalah TPS yang ditempatkan di perwakilan pemerintah di luar negeri. Lalu lewat kotak suara keliling dan via pos.

"Untuk Pos ini yang dihitung adalah surat suara yang dikirimkan kepada pemilihnya. Kemudian dikembalikan pemilihnya kepada petugas kita yang ada di luar negeri Yang kembali ini yang akan kita hitung," terangnya.

3. Kronologi penemuan surat suara tercoblos di Malaysia

Pulang Ke Kampung Halaman, Evi Novida Cek Logistik Pemilu di MedanBerbagai sumber

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur, Yaza Azzahara Ulyana, melalui keterangan tertulisnya menyatakan, pada Kamis (11/4) pukul 12.48, dia menerima aduan dari seorang relawan Sekretaris Bersama Satgas BPN PADI Malaysia (Prabowo-Sandi) yang bernama Parlaungan.

Melalui pesan whatsapp Parlaungan mengatakan, ada dugaan penyelundupan surat suara yang dilakukan oleh oknum tertentu. Mendengar laporan tersebut, Yaza bersama seorang anggota Panwaslu Kuala Lumpur bernama Rizki Israeni Nur menuju ke lokasi.

Pada pukul 13.00, Yaza dan Rizki tiba di lokasi yang beralamat di Taman Universiti Sungai Tangkas Bangi 43000 Kajang, Selangor. Tempat tersebut merupakan sebuah lot toko yang sudah dipenuhi dengan surat suara yang berada di dalam bag diplomatik sebanyak kurang lebih 20 buah, 10 kantong plastik hitam dan kurang lebih 5 karung goni berwarna putih dengan tulisan Pos Malaysia.

Diperkirakan jumlah surat suara yang berada di lokasi pertama 10-20 ribu buah, dan jumlah yang kurang lebih sama juga berada di lokasi kedua. Berdasarkan sampel yang dibuka di lokasi, semua surat suara telah dicoblos pada paslon nomor urut 01. Untuk surat suara legislatif sudah dicoblos untuk caleg DPR RI no urut 3 Partai Nasdem.

Selanjutnya pukul 13.30, sebanyak 6 orang Polisi Diraja Malaysia perwakilan Sungai Tangkas datang ke lokasi dan meminta keterangan dari beberapa saksi yang berada di tempat tersebut. Pihak kepolisian merekomendasikan agar pihak kedutaan besar mengambil semua surat suara di lokasi penyimpanan tersebut. Pukul 14.20, polisi kemudian memasang garis polisi di kawasan itu.

Pada pukul 14.30, Panwaslu Kuala Lumpur menerima informasi tambahan dari Anggota Satgas BPN PADI bahwa telah ditemukan lokasi lain lagi yang menjadi gudang penyimpanan surat suara POS. Lokasi tersebut berada di sebuah rumah di kawasan Bandar Baru Bangi, Selangor (15 menit dari lokasi pertama).

Panwaslu Kuala Lumpur tidak langsung pergi ke lokasi terkait karena melainkan menuju kantor polisi. Satu jam berselang, pukul 15.00, Panwaslu Kuala Lumpur pergi ke Balai Polisi Sungai Tangkas untuk membuat laporan terkait adanya dugaan pelanggaran pemilu. Saat ini, laporan sudah diterima oleh pihak kepolisian Sungai Tangkas dan sedang dalam tahap pemeriksaan.

Pukul 17.00, Panwaslu Kuala Lumpur tiba di lokasi kedua dan langsung menuju ke lokasi penyimpanan surat suara, kali ini ditemukan sejumlah 158 karung dengan bobot 216-230 kg per karungnya.

Kali ini surat suara yang dicoblos yaitu capres 01 dengan caleg DKI Dapil 2 Partai Nasdem No 2. Terdapat juga beberapa lembar surat suara tercoblos caleg Demokrat nomor urut 3. Jumlah keseluruhan surat suara di dua lokasi berjumlah 40-50 ribu surat suara.

Baca Juga: Setelah Mencoblos 17 April, Kapan Sih Hasil Pemilu Diumumkan?

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya