Napi Asimilasi Diduga Terlibat Pembunuhan Sadis di Komplek Cemara Asri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Polisi sudah menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan Elvina, gadis 21 tahun di sebuah rumah, Jala Duku, Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kamis (7/5) petang. Dalam prarekonstruksi itu, terungkap banyak fakta baru.
Prarekonstruksi ini terkait kasus pembunuhan sadis di hari sebelumnya. Jenazah Elvina nyaris tak dikenali lagi. Karena, tubuhnya dibakar, dan dimasukkan ke dalam kardus. Bahkan, di beberapa bagian tubuhnya terdapat bekas percobaan mutilasi.
1. Terungkap jika Michael dan Jefri adalah Napi asimilasi
Dalam rekonstruksi itu terungkap jika Michael alias Acai, 22 dan Jefri, 24 sebagai orang yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan merupakan napi program asimilasi COVID-19. Mereka dikabarkan dihukum karena perkara terpisah.
Michael, diketahui sebagai warga Jalan Garuda, Bantan Timur, Medan, sedangkan Jefri merupakan anak pemilik rumah yang menjadi lokasi pembunuhan dan penemuan jasad korban.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar tidak membantah informasi ini. "Informasinya begitu, J ini baru keluar dari lapas atau rutan, masih kita dalami ... M dan J adalah teman satu sel, informasinya, tapi akan kita dalami lagi. Itu yang kita dapat pada saat kita interogasi dan wawancara," katanya seusai prarekonstruksi.
2. Tidak mau tergesa gesa menetapkan tersangka
Hingga saat ini, belum dirinci secara pasti, siapa saja yang sudah berstatus tersangka. Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan kepada beberapa orang lainnya.
"Yang diduga terlibat kita ambil keterangan ada 4 orang. Mungkin salah satu, mungkin dua, mungkin tiga, mungkin empat orang akan kita tetapkan sebagai tersangka," sebutnya.
Menurut Ronny, Jefri diduga pernah menjalin hubungan asmara dengan Elvina. Hubungan itu dijalinnya sebelum korban berpacaran dengan Michael.
"Di antara korban dengan yang diduga tersangka pernah pacaran, ada mantan pacar, ada orang lain, teman dan orangtua dari orang yang diduga sebagai tersangka, nanti kita dalami," ucap Ronny.
Baca Juga: Geger! Ditemukan Mayat Wanita dalam Kardus di Komplek Cemara Asri
3. Polisi juga menyelidiki dugaan keterlibatan orang lain
Saat ini, polisi tengah mendalami penyelidikan soal keterlibatan orang lain dalam kasus pembunuhan itu. Seorang perempuan yang diduga merupakan orangtua antara Jefri dan Michael diperiksa polisi.
"Saat ini kami masih menggali peran masing-masing orang yang terlibat dalam kejadian itu," terang Ronny.
4. Lima orang dihadirkan dalam prarekonstruksi
Dalam prarekonstruksi, ada lima orang yang dihadirkan. Kondisinya dalam keadaan terborgol. Kelimanya yakni Michael, Jefri, kedua orangtua korban, dan seorang wanita diduga ibu Jefri.
Di awal prarekonstruksi, seluruhnya diborgol. Namun, hanya Michael yang dikalungi label tersangka. Kemudian polisi melepas borgol kedua orangtua korban. Mereka dilabeli saksi.
Sedangkan Michael, Jefri dan seorang wanita diduga ibu Jefri tetap memakai borgol. Rekonstruksi baru berakhir sekitar pukul 17.30 Wib.
5. Pembunuhan Elvina masih misteri
Hadirnya 5 orang dalam prarekonstruksi memunculkan pertanyaan sendiri. Jumlah tersangka, identitas, maupun peran masing-masing belum diketahui.
Sebelumnya, dibunuh secara sadis di rumah Jefri, Rabu (6/5) malam. Di dekat jasad Elvina didapati Michael dalam kondisi sekarat. Dia diduga meminum cairan pembunuh serangga.
Saat itu disebut jika Jefri yang menemukan jenazah Elvina dan Michael. Sehingga memunculkan dugaan jika Michael lah pelaku pembunuan itu. Apalagi ada percobaan bunuh diri. Dugaan ini kembali diperkuat dengan secarik kertas yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Saya sangat mencintai Elvina sehingga saya membunuh karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. Saya mau bunuh diri saya. Cinta Elvina (lambang love) Acai," tertulis pada kertas itu.
Baca Juga: 2 Nelayan Nias Barat Selamat Setelah 6 Hari Hilang, Nyasar ke Selatan