Libur Natal-Tahun Baru, Ini Aturan Baru Masuk Ke Sumatera Utara

Medan, IDN Times – Arus mudik jelang libur Natal dan Tahun Baru 2021 diprediksi akan meningkat meskipun di tengah Pandemik COVID-19. Sejumlah provinsi di Indonesia mewajibkan syarat-syarat tertentu untuk para pelaku perjalanan.
Di Sumatra Utara, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerbitkan surat tentang syarat pelaku perjalanan yang masuk ke wilayahnya. Surat dengan nomor: 360/9626/2020 tertanggal 18 Desember 2020 itu ditembuskan kepada Kementerian Perhubungan serta bupati/wali kota se-Sumut.
1. Kebijakan itu berlaku selama 14 hari

Dalam surat itu tertuang jika kebijakan kewajiban terhadap pelaku perjalanan berlaku selama 14 hari. Yakni mulai 21 Desember 2020, hingga 4 Januari 2021.
Pelaku perjalanan yang masuk ke Sumut diwajibkan menunjukkan hasil swab PCR atau Rapid Test Antigen (RDT-ag).
“Itu dari pusat. Jadi perjalanan, khusus Sumatera Utara ya. Apabila dia keluar dari wilayah merah, wajib menunjukkan dia sehat, swab, minimal antigen. Itu yang digunakan, tidak rapid test,” kata Edy, Senin (21/12/2020).
Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi merebaknya COVID-19 yang masih terjadi di Sumut.
2. Warga yang keluar dari Sumut juga diberlakukan hal yang sama

Tidak hanya yang masuk ke Sumut, orang yang akan bepergian keluar provinsi juga diberlakukan hal yang sama.
"Baik itu dari Jakarta ke Medan, Medan ke Jakarta itu wajib menggunakan anti gen," sebutnya.
Kebijakan serupa sebenarnya juag berlaku di sejumlah provinsi. Antara lain, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Malang, Bali dan Jawa Tengah.
3. Beda Rapid Test Antigen dan Rapid Test Antibodi

Dilansir dari halodoc.com Rapid test antigen dan swab antigen adalah jenis tes yang sama. Tes ini hasilnya bisa diketahui dalam waktu 15 menit. Metodenya dilakukan dengan tes usap untuk mengambil sampel dari sekresi hidung dan tenggorokan.
Namun, baik rapid test antigen maupun swab antigen adalah jenis tes antigen yang sama yang dirancang untuk mendeteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh.
Sementara itu, rapid test antibodi merupakan jenis rapid test yang paling awal muncul. Dilansir dari alodokter.com, tes ini memiliki tingkat akurasi yang rendah dalam mendeteksi keberadaan virus Corona di dalam tubuh. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil darah dari ujung jari.