Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jurnalis Harus Aktif Dalam Konservasi

Konservasi lingkungan berdampak positif pada perekonomian

Medan, IDN Times – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sabtu (5/6/2021). PFI menggandeng sejumlah komunitas lainnya untuk terlibat di dalam acara yang digelar di Pandawa Kayak, Taman Cadika, Kota Medan itu.

PFI Medan menggandeng Coca-cola Europasific Partners Indonesia sebagai pendukung acara. Seluruh peserta, mengikuti rangkaian acara mulai dari menanam pohon, aksi bersih danau, pameran foto karya anggota PFI, penyerahan CSR Coca-Cola untuk Pandawa Kayak hingga bincang-bincang soal konservasi lingkungan dari sejumlah narasumber berkompeten.

1. Jurnalis harus terlibat untuk melakukan penyadaran masyarakat

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jurnalis Harus Aktif Dalam KonservasiPFI Medan menggelar Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Cadika, Medan, Senin (6/6/2021). (Dok. PFI Medan)

Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi menjelaskan, organisasinya ingin menigkatkan pemahaman para jurnalis akan pentngnya konservasi lingkungan. Dia ingin, dengan kesadaran para jurnalis ke depan, juga bisa menularkannya kepada masyarakat.

“Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini hanyalah sebuah momentum supaya kita bisa tetap mengingat pentingnya keberlangsungan untuk menjaga lingkungan. Sebagai manusia yang hidup di bumi, sejatinya kita setiap hari harus menjaga lingkungan dari kerusakan yang terus terjadi,” ujar Rahmad.

Bagi Rahmad, peringatan yang digelar setiap tahun sebenarnya menjadi alarm pengingat bahwa lingkungan kita terus mengalami kerusakan. Peringatan ini hanya langkah kecil untuk memulai kepedulian terhadap lingkungan, terutama dari diri sendiri.

“Kita hari ini melakukan penanaman pohon. Sebagai jurnalis, kita juga harus memiliki tanggung jawab untuk melakukan proses penyadaran kepada masyarakat. Selain dari pemberitaan, kita juga harus turun langsung melakukan aksi nyata untuk lingkungan. Jika masyarakat terus peduli dengan lingkungan, yakinlah lingkungan juga akan memberikan dampak yang baik untuk kita,” ujar Rahmad.

Baca Juga: Meski Kota Metropoltian, Medan Punya 7 Taman yang Asri Banget 

2. Coca-cola ikut berkomitmen lestarikan lingkungan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jurnalis Harus Aktif Dalam KonservasiPFI Medan menggelar Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Cadika, Medan, Senin (6/6/2021). (Dok. PFI Medan)

PFI menggandeng Coca Cola Europacific Partnership sebagai pendukung acara. Corporate Affairs Executive, Northern & Central Sumatera Region Coca Cola Europacific Partnership Angga Harahap mengapresiasi kegiatan itu. Angga mengatakan, pihaknya siap mendukung kegiatan yang mengangkat tema konservasi lingkungan. Karena selama ini, pihaknya juga berkomitmen memberikan kontribusi terhadap lingkungan.

“Kami di Coca-cola juga punya program yang kami sebut City Clean Up dan Trees Planting. Setiap tahun ini kita lakukan. Kita juga terus membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga yang punya kepedulian terhadap lingkungan. Tahun ini kita bekerjasama dengan PFI medan. Ini bentuk komitmen perusahaan kami terkait kepedulian terhadap lingkungan. Operasional kita juga selalu patuh terhadap peraturan lingkungan. Kita juga terus berupaya berkontribusi terhadap lingkungan di sekitar kita. Kami apresiasi kepada seluruh yang menmendukung acara ini. Harapannya kita semua bisa berkontribusi terhadap kelestarian bumi,” ujar Angga.

3. Konservasi lingkungan punya potensi positif untuk perekonomian

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jurnalis Harus Aktif Dalam KonservasiPFI Medan menggelar Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Cadika, Medan, Senin (6/6/2021). (Dok. PFI Medan)

PFI Medan juga menghadirkan pembicara berkompeten di bidang lingkungan. Antara lain, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Muhammad Husni, Founder STFJ Bambang Saswanda dan Direktur Conservation Response Unit (CRU) Aceh Wahdi Azmi. Dalam diskusi yang dipandu Youtuber kondang Wak Kombur, ketiga pembicara banyak memberikan pemahaman soal pentingnya kepedulian akan lingkungan. Khususnya mendorong jurnalis terlibat aktif dalam upaya pelestarian.

Muhammad Husni mengingatkan soal pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pegiat lingkungan dalam upaya pelestarian. Kolaborasi ini bisa memaksimalkan dan membantu pemerintah, khususnya Kota Medan untuk menjamin lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat.

Lingkungan yang baik, kata Husni, sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Apalagi, tidak menutup kemungkinan, upaya pelestarian lingkungan juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat. Salah satu contohnya selama pandemik COVID-19. Tidak sedikit masyarakat yang beralih untuk menggunakan obat-obatan herbal yang bisa ditanam di halaman rumah.

“Ini menjadi salah satu potensi yang baik. Konservasi lingkungan juga harus berkelanjutan. Yakinlah, jika proses konservasi ini bisa dikolaborasi dengan baik maka akan menjadi mata rantai ekonomi yang bisa menambah penghasilan masyarakat. Berwawasan lingkungan harus berdampingan dengan wawasan ekonomi,” ujar laki-laki yang juga pegiat Pramuka itu.

4. Konservasi adalah dunia yang sangat kompleks

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jurnalis Harus Aktif Dalam KonservasiKetua Karateker DPD KNPI Mandailing Natal, Bambang Saswanda Harahap (Dok. IDN Times)

Sementara itu, Founder STFJ yang juga pegiat di TFCA Bambang Saswanda kembali menegaskan pentingnya peran media dalam konservasi. Para jurnalis harus menjadi pionir paling depan untuk mengawal isu-isu lingkungan. Jurnalis punya tanggung jawab untuk membentuk perspektif publik soal pentingnya menjaga lingkungan.

“Konservasi adalah dunia yang sangat kompleks. Tidak bisa hanya menggelontorkan uang, kemudian konservasi selesai. Perlu peran kolaboratif dari kawan kawan media. Jurnalis harus terlibat aktif dalam persoalan lingkungan. Sehingga publik bisa mendapat informasi yang jernih. Para jurnalis dengan pemberitaannya bisa mempengaruhi kenbijakan yang berpihak pada lingkungan,” ujarnya.

5. CRU Aceh mengajak para jurnalis untuk terlibat aktif dalam upaya konservasi

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jurnalis Harus Aktif Dalam KonservasiOllo, Gajah Sumatera jinak yang ditemukan mati di CRU Sampoiniet (Foto: Istimewa)

Senada, Direktur CRU Wahdi Azmi juga mengajak para jurnalis untuk terlibat aktif dalam upaya konservasi. Wahdi bercerita bagaimana pengalamannya membangun jaringan jurnalis untuk konservasi gajah di kawasan Aceh.

“Saya selalu menantang, para jurnalis juga ikut berkontribusi dan terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan. Jurnalis harus punya peran signifikan dalam perlindungan lingkungan. Konservasi ini adalah soal penting. Ada ancaman serius jika kita tidak menjaga alam,” pungkasnya.

Sejarahnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan acara tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Gelaran ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran tentang pentingnya alam dan penghijauan. PBB pertama kali menetapkan Hari Lingkungan  Hidup Sedunia pada 1972 yang merupakan hari pertama Konferensi Stockholm tentang lingkungan manusia.

Tahun ini, tema yang diangkat adalah Restorasi Ekosistem. Pakistan menjadi tuan rumah dalam Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021.

Peringatan yang  digelar oleh PFI Medan juga melibatkan sejumlah lembaga yang fokus pada isu lingkungan. Antara lain, Sumatra Tropical Forest Journalist (STFJ), Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-Sumatera), Leuser Conservation Partnership, Explore Sumatera, Pandawa Kayak, Perhimpunan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (PPPKS), Vertical Rescue Indonesia (VRI), Sekolah Az Zakiyah, B’Ge Creative Workshop dan Focus Organizer.

Baca Juga: Raih PFI Kota Award, Jadi Penyemangat PFI Medan untuk Terus Berkarya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya