Hanyut di Sungai Belawan, Bocah 11 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Bermain di sungai berujung maut. Hal ini yang menimpa Rafa Arrahman. Bocah 11 tahun,warga Jalan Setia Kawan, Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Dia hilang di sekitar bendungan di dekat PDAM Tirtanadi. Rafa saat itu bermain dengan tiga orang temannya di Sungai Belawan, Minggu (4/12/2022).
1. Korban hilang saat berenang
Informasi yang dihimpun Basarnas Medan, saat itu Rafa tengah berenang di sekitar bendungan. Rafa dan rekannya melompat dari pohon yang ada di pinggir sungai.
Namun setelah Rafa melompat, dia tida timbul ke permukaan. Rekan-rekannya mencoba mencari, namun Rafa tidak ditemukan.
“Kejadian tersebut dilaporkan ke orang tua korban dan warga sekitar selanjutnya dilaporkan ke Kantor Basarnas Medan,” ujar Kepala Kantor Basarnas Medan Budiono, Senin (5/12/2022).
Baca Juga: BIH Kutagadung Dapat Penghargaan di Jambore Hortikultura 2022
2. Pencarian hari pertama, Rafa tidak ditemukan
Tim SAR yang mendapat laporan langsung bergegas menuju lokasi. Satu tim berperahu karet diterjunkan ke lokasi.
“Tim langsung melakukan pencarian dengan cara bermanuver secara zig-zag di sekitar lokasi kejadian menggunakan Perahu LCR,” kata Budiono.
Tim juga memasang jaring di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, Basarnas Medan juga menggunakan Scan Sonar yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan korban di bawah air. Hingga pukul 18.40 WIB, korban tidak ditemukan.
3. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia
Pencarian kemudian dilanjutkan. Bersama masyarakat dan unsur lainnya, tim melakukan penyisiran. Tim akhirnya menemukan korban pukul 10.15 WIB. Nahas, korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia berjarak sekitar 10 meter dari lokasi awal korban hanyut," jelasnya.
Tim SAR kemudian menyerahkan jenazah korban kepada keluarga untuk disemayamkan.
Baca Juga: Simalungun Berpotensi Jadi Pusat Holtikultura, Sawit Harus Dikurangi