Edy Rahmayadi: Jika Omnibus Menyengsarakan, Saya Menghadap Presiden

Edy belum mendapatkan salinan Omnibus Law

Medan, IDN Times – Usai salat Ashar Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi akhirnya menemui massa Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia (ANAK NKRI), Selasa (13/10/2020). Massa mendesak supaya Edy Rahmayadi menolak pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

Sejak beberapa unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut soal penolakan Omnibus Law, ini kali pertama kalinya Edy menemui massa. Dia meminta massa yang datang tetap menerapkan protokol kesehatan mencegah COVID-19.

Edy langsung naik ke atas mobil komando. Dia langsung menanggapi permintaan para pengunjuk rasa.

1. Edy belum pegang draft Omnibus Law yang final

Edy Rahmayadi: Jika Omnibus Menyengsarakan, Saya Menghadap PresidenGubernur Sumut Edy Rahmayadi menemui massa ANAK NKRI yang berunjuk rasa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020)

Di atas mobil komando, Edy meneriakkan takbir. Disambut pekik massa membalasnya. Mantan Pangkostrad itu pun mengaku bingung jika berbicara soal Omnibus Law. Lantaran sampai sekarang, Edy belum juga mendapat salinan atau draft final undang-undang sapu jagat itu.

“Masalah Omnibus Law saya tidak tahu sampai mana barang itu. Untuk itu saya menugaskan staf saya untuk mencari draft Omnibus Law. Setelah itu saya sudah keluarkan surat untuk mengundang para tokoh ilmiah, intelektual, termasuk tokoh agama. Setelah itu kita pelajari kalau itu menyengsarakan rakyat saya akan menghadap Presiden,” kata Edy.

Edy mengatakan, pihaknya akan membentuk Kelompok Kerja (pokja) untuk membahas Omnibus Law. Pokja itu akan berisi para akademisi, pemerintah hingga kelompok buruh.

“Percayakan sama saya, tidak ada rakyat yang disengsarakan oleh siapapun, terkhusus Sumatra Utara,” tambah Edy.

Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Soal Omnibus Law: Kita Cari Draft yang Benar

2. Edy minta pendemo kutip sampah dan pulang

Edy Rahmayadi: Jika Omnibus Menyengsarakan, Saya Menghadap PresidenMassa ANAK NKRI berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatra Utara menolak pengesahan Omnibus Law, Selasa (13/10/2020). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam kesempatan itu, Edy Rahmayadi meminta massa untuk menjaga kebersihan. Dia tidak ingin massa yang notabene beragama Islam membuat kotor. “Islam itu bersih,” ungkapnya.

Dia juga meminta para pengunjuk rasa pulang. Dia berharap masyarakat bisa sabar menunggu. Sembari mencari draft Omnibus Law yang final dan mempelajarinya.

“Kita pelajari dulu. Kalau pun ditandatangani, kalau kita tak mau? Selama ini benar untuk kesejahteraan rakyat, kita dukung, Itu Umat Islam,” ucapnya.

3. ANAK NKRI desak Edy Rahmayadi ambil sikap soal Omnibus Law

Edy Rahmayadi: Jika Omnibus Menyengsarakan, Saya Menghadap PresidenGubernur Sumut Edy Rahmayadi menemui massa ANAK NKRI yang berunjuk rasa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020)

Sebelumnya Koordinator ANAK NKRI Sumut Tumpal Panggabean mengatakan, sikap gubernur sangat penting agar mengetahui apakah masih berpihak kepada rakyatnya. Dia mendesak Edy menolak Omnibus Law itu.

“Kita kan ingin melihat gubernur umat ini,gubernur rakyat ini, apakah pada saat seperti situasi ini bagaimana responnya,” ujar Tumpal.

Tumpal berharap Edy Rahmayadi bisa memberikan sikap yang tegas. Seperti yang dilakukan kepala daerah di berbagai tempat. Keberpihakan pemimpin daerah sangat diperlukan di tengah tensi penolakan Omnibus Law yang semakin menguat belakangan.

“Kalau Gubernur tidak menyampaikan sikap dengan tegas  tetntu menjadi tanda tanya bagi rakyat. Biar rakyat yang melihat, biar buruh yang menilai seperti apa sikapnya. Gubernur-gubernur lain kan sudah menyampaikan sikap. Jelas semua sikapnya dan tegas menolak,” ujarnya.

Baca Juga: Viral Pesta di Kolam Waterpark, Gubernur Edy Rahmayadi: Itu Menyalahi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya