Dairi Kini  Punya Kampung Ulos, Menteri Sandiaga Dorong Soal Inovasi

Kampung Ulos Silahisabungan harus bisa dongkrak perekonomian

Dairi, IDN Times – Sejumlah lokasi disambangi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan beberapa hari di Kawasan Danau Toba. Salah satunya adalah meresmikan Kampung Ulos di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Jumat (19/2/2021).

Kata Sandi, Kampung Ulos Silahisabungan punya potensi yang besar dalam sisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Apalagi, di sana ulos langsung ditenun oleh warga lokal yang diberkati kemampuan mumpuni.

“Saya senang sekali dapat melihat langsung dan ini kebanggaan kita semua, bahwa Tuhan YME telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian untuk membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Sandi.

1. Program one village one creative product digeber

Dairi Kini  Punya Kampung Ulos, Menteri Sandiaga Dorong Soal InovasiMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat meninjau perajin ulos di Silahisabungan, Dairi, Sumatra Utara, Jumat (19/2/2021). (Dok: Kemenparekraf)

Sandi juga tengah mencanangkan program one village one creative product atau satu desa satu produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja. Ulos sebagai produk kreatif juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba.

“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas apa yang dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi, paling tidak 50 persen sehingga pendapatan meningkat. Serta mendorong program one village one creative produk,” ujarnya.

Baca Juga: Datang ke Dairi, Menpar Sandiaga Uno Ditabalkan Marga Kudadiri

2. Ada 400 perajin ulos di Silahisabungan

Dairi Kini  Punya Kampung Ulos, Menteri Sandiaga Dorong Soal InovasiPara perajin ulos di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. (Dok: Kemenparekraf)

Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, menjelaskan Kampung Ulos Silahisabungan terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos yang bekerja setiap harinya menenun kain.

"Semula masyarakat menenun untuk ulos adat dimana ulos tersebut banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba. Namun dari waktu ke waktu belum bisa membawa kesejahteraan yang tinggi bagi para penenun," ujarnya.

Pemkab Dairi juga sudah berinisiatif melakukan diversifikasi produk. Dari yang awalnya para penenun membuat ulos hanya dikonsumsi saat upacara adat, hingga saat ini mereka menenun ulos yang dapat digunakan dalam semua kesempatan.

"Langkahnya dengan cara mencari benang-benang yang lebih halus dan lebih stylish agar dapat diproduksi menjadi produk yang lebih fashionable," katanya.

3. Penenun di Silahisabungan masih gunakan cara tradisional

Dairi Kini  Punya Kampung Ulos, Menteri Sandiaga Dorong Soal InovasiPara perajin ulos di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. (Dok: Kemenparekraf)

Sampai saat ini, para penenun di Silahisabungan masih mempertahankan cara tradisional. Bahkan untuk pewarnaan benang mereka masih menggunakan bahan pewarna alami dari tanaman. Cairan hasil perasan tumbuhan direbus, lalu benang dicelup ke dalamnya berulang-ulang hingga merata dan maksimal.

"Kami ingin masuk kepada pasar negara-negara yang sangat peduli kepada pelestarian lingkungan. Kami juga ingin memastikan Danau Toba tetap tinggi airnya dan tanaman tetap terjaga, karena selama ini pengrajin memanfaatkan pewarna alam dari tanaman yang berada di sekitar Danau Toba," katanya.

Baca Juga: Makan Ombus-ombus di Adian Nalambok Toba, Sandi Uno: Maret Diresmikan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya