Cerita Kausar, Mahasiswa asal Thailand 6 Tahun Berlebaran di Medan

Rindu keluarga dan makanan khas lebaran

Medan, IDN Times - Suara takbir meninggi saat Sultan Deli Ke-14 Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah memasuki areal Masjid Raya Al Mashun Medan, Rabu (10/4/2024). Kedatangan Sultan Deli menjadi penanda salat Id di masjid kesohoran Kota Medan itu akan dimulai.

Sebelum Tuanku Aji (Sultan Deli) datang, jemaah sudah lebih dulu mengisi masjid. Bahkan jemaah sampai luber ke jalan yang ada di depan masjid.

Jemaah datang dari berbagai daerah di luar Kota Medan. Memang, salat Id di masjid yang didesain Masjid ini didesain oleh arsitektur asal Belanda Van Erp dan JA Tigdeman ini punya kesan tersendiri.

Bahkan ada jemaah yang berasal dari luar negeri. Salah satunya adalah Kausar Cheding. Dia merupakan pemuda asal Provinsi Pattani, Thailand yang tengah menimba ilmu di Kota Medan.

Saat Sultan masuk ke areal masjid, Kausar dan temannya sesama penimba ilmu asal Pattani ikut di barisan pengiring. Mereka kompak memakai pakaian khas Melayu Pattani berwarna hijau gelap.

“Ini tahun keenam saya berlebaran di Medan,” ujar Kausar membuka obrolan dengan sejumlah awak media.

Pattani adalah sebuah kota di ujung selatan Thailand, dekat perbatasan dengan Malaysia. Pattani adalah ibu kota Provinsi Pattani.

1. Tidak bisa mudik ke Thailand, ongkos mahal dan masa libur singkat

Cerita Kausar, Mahasiswa asal Thailand 6 Tahun Berlebaran di MedanKausar Cheding pemuda asal Provinsi Pattani, Thailand yang tengah menimba ilmu di Kota Medan (kanan). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kausar tidak menampik, enam tahun di Sumatra Utara membuat beban kerinduan akan kampung halaman menumpuk. Apalagi disaat Hari Raya Idul Fitri.

Selama enam tahun, Kausar dan 30 an pemuda Pattani lainnya menimba ilmu di Sumatra Utara. Kausar pernah mengenyam pendidikan SMA di salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Deliserdang. Lulus pesantren, Kausar melanjutkan kuliah di Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah. Dia mengambil jurusan Manajemen.

“Saat ini saya semester empat,” kata Kausar.

Dia pun mengungkap alasan, kenapa tidak pulang ke kampung halamannya di Pattani. Salah satunya karena ongkos untuk pulang kampung cukup mahal.

“Kemudian masa libur untuk lebaran juga tidak terlalu lama. Sehingga tidak pulang,” kata laki-laki 23 tahun ini.

2. Rindu suasana lebaran di Pattani

Cerita Kausar, Mahasiswa asal Thailand 6 Tahun Berlebaran di MedanSuasana Salat Id di Masjid Raya Al Mashun Medan, Rabu (10/4/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kausar senang bisa tetap merayakan Idul Fitri di Kota Medan. Apalagi saat melihat kemeriahan lebaran. Paling tidak, bisa menjadi pengobat rindu dirinya dengan suasana lebaran di Pattani.

“Suasananya hampir sama seperti di Pattani. Cuma kalau kami di sana, jika sudah di ujung Ramadan, biasanya kami bikin hiasan di Masjid. Kemudian bikin gapura di jalan kampung. Ini jadi hal yang saya rindukan suasananya,” kata Kausar.

3. Lebaran jadi momen silaturahmi ke teman hingga rumah dosen

Cerita Kausar, Mahasiswa asal Thailand 6 Tahun Berlebaran di MedanSuasana salat id di Masjid Raya Al Mashun Medan, Rabu (10/4/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Kausar bilang, dia begitu merindukan keluarganya di Thailand. Enam tahun di Medan, biasanya mereka menghabiskan masa lebaran bekumpul dengan teman.

“Selain itu kami juga silaturahmi ke rumah dosen,” kata Kausar.

Berkumpul dengan teman biasa dilakukan pada lebaran pertama. Mereka juga menjalankan tradisi bemaaf-maafan. Kemudian dilanjut makan bersama.

“Kami bikin masakan khas Pattani. Itu ada Kupat dan lainnya. Bahan-bahannya mudah dicari di sini,” pungkasnya.

Baca Juga: Bobby Nasution Belum Tentu Diusung Golkar Jadi Cagub Sumut

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya