Perjuangan Ramot Silalahi Sembuhkan Istri dan 2 Anaknya yang Buta

Biaya berobat sudah habis dan butuh uluran tangan

Simalungun, IDN Times –Tiga dari enam orang dalam satu rumah tangga, yang tinggal Simpang Rel Muntik, Nagori Bosar (desa) Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun mengalami kebutaan. Keluarga malang ini pun sedang berjuang untuk mendapat kesembuhan dengan keterbatasan biaya.

Ramot Silalahi (48), selaku kepala rumah tangga mengatakan tiga orang yang buta tersebut antara lain, istrinya Rismawati Simatupang (47), anaknya Parluhutan Silalahi (25) dan putrinya Hotma Verawati Silalahi (24). Segala upaya sudah ia lakukan untuk kesembuhan ketiga orang yang disayanginya tersebut hingga saat ini ragam cara itupun seolah berhenti karena kehabisan biaya.

Ramot ini tidak pernah menyangka akan berhadapan dengan kesulitan ini. Sejak menikah di tahun 1993 hingga dikarunia tiga anak kehidupan keluarga ini berjalan baik.

1. Kebutaan terjadi setelah usia dewasa

Perjuangan Ramot Silalahi Sembuhkan Istri dan 2 Anaknya yang Butaunsplash.com/novia wu

Masalah ini baru datang menimpa istri dan anaknya di usia dewasa. Pertama yang mengalami kebutaan adalah istrinya. Pada bulan Juni 2014, penglihatan Rismawati kabur.

Beranjak dari situ, Rismawati memilih untuk membeli kaca mata di Kota Pematangsiantar. Sayang, kondisi kesehatan mata Rismawati semakin parah dan di bulan November 2014, ia bersama suaminya berangkat ke salah satu rumah sakit yang ada di Jalan Iskandar Mudah, Kota Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil rekam medis yang diperoleh dari dokter mata, Rismawati menderita penyakit glaukoma. Selama setengah tahun mereka mengandalkan rumah sakit tersebut. Namun tidak ada hasil yang memuaskan.

“Saat itu istri saya masih dapat meraba-raba. Tetapi bulan berganti bulan penyakit istri saya belum juga terobati. Adapun biaya perobatan istri saya pada saat ini dengan biaya sendiri. Melihat situasi seperti ini saya sebagai suami mengambil langkah lain untuk berobat alternatif di Kota Pematangsiantar tetapi hasilnya tidak ada perubahan sama sekali,” katanya, Kamis (20/8).

2. Segala perjuangan belum membuahkan hasil

Perjuangan Ramot Silalahi Sembuhkan Istri dan 2 Anaknya yang ButaRamot dan anak sulungnya (sehat) menunjukkan surat riawat kehidupan keluarga (IDN Times/Patiar Manurung)

Belum ada solusi terhadap kondisi kesehatan mata istrinya, di bulan September 2018, Ramot Silalahi mendapat kabar buruk itu lagi. Anaknya Parluhutan Silalahi pun mengalami gangguan kesehatan. Dan ini baru diketahui setelah Parluhutan Silalahi berobat mata di daerah perantuan, Bagan Batu, Provinsi Riau. “Mendengar kabar tersebut saya langsung telepon adik ipar saya supaya Parluhutan Silalahi cepat diantar pulang ke kampung. Hari itu juga diantar ke Nagori Bosar Galugur," kata Ramot.

Esok harinya, Ramot membawa anaknya berobat ke rumah sakit mata di Kota Medan, tempat istrinya berobat dengan biaya sendiri. Pada saat itu Parluhutan masih bisa melihat secara samar. Alhasil, segala perjuangannya pun belum berhasil setelah hampir 1 tahun berobat, malah semakin parah. “Melihat situasi seperti ini saya selaku bapak semakin terpuruk” terangnya.

Kabar tak disangka-sangka juga datang dari anak perempuannya. Maret 2020 putrinya juga tidak dapat lagi melihat. Mirisnya, di saat dalam keadaan seperti itu, hubungan putrinya Hotma Verawati Silalahi dengan suami yang dinikahinya di tahun 2019, malah tidak harmonis. 

Baca Juga: Tahun Baru Hijriah, Ormas Islam Binjai Gelar Parade Tauhid

3. Gegara kebutaan hubungan anak dan menantu Ramot tidak harmonis

Perjuangan Ramot Silalahi Sembuhkan Istri dan 2 Anaknya yang ButaFoto keluarga saat pesta pernikahan Hotma (Dok.IDN Times/Istimewa)

Pada hari selanjutnya, Hotma menghubungi ayahnya, Ramot dan meminta dijemput bersama cucunya. Ramot tak banyak pikir langsung mendatangi kediaman Hotma yang tidak begitu jauh dari Simpang Rel Muntik karena putrinya tersebut sempat mengaku akan bunuh diri jika tidak dijemput. Setibanya di sana Ramot hanya bisa melihat putrinya menangis sambil menggendong cucunya. 

Kini, Ramot harus berjuang merawat semuanya. Sementara mata pencaharian utamanya dari kedai kopi sekaligus kedai tuak. Untuk selebihnya, ia dibantu oleh anak sulungnya Lamhot Silalahi (27). Anaknya ini sehat, namun Ramot tetap memantaunya agar tetap menjaga pola makan sehat. Di balik semua beban itu, Ramot sendiri masih berusaha berjuang untuk menyembuhkan istri dan anaknya tersebut.

“Saya hanya berharap bantuan agar bisa membawa istri dan anak saya ini berobat ke Malaysia atau ke rumah sakit yang benar-benar bisa memulihkan penglihatan ketiganya,” terangnya dengan menambahkan bahwa belakangan pihak Pemkab Simalungun sudah menghubunginya setelah sebelumnya berharap dari pemerintah. Saat ini riawat masalah ini sudah dituliskan Ramot sebagaimana permintaan Pemkab Simalungun.

4. Ramot berharap bantuan dan bisa membawa ketiganya berobat

Perjuangan Ramot Silalahi Sembuhkan Istri dan 2 Anaknya yang ButaIlustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Harapannya adalah bagaimana semua apa yang dipikirkan saat ini dapat terealisasi sehingga ketiga orang yang disayanginya dapat beraktivitas dengan baik seperti semula. Ia pun hanya berdoa ada dermawan yang mau membatunya agar semua harapan ini tercapai.

Dalam kesempatan ini, Ramot mengaku sudah konsultasi dengan dokter yang menangani selama ini. Bahkan Ramot pernah bertanya kepada dokter apakah masalah ini dialami istri dan anaknya berkaitan dengan genetik dari orangtua.

Sebab, mertua perempuan Ramot diketahui juga mengalami gangguan penglihatan di usia 50 tahun. Namun dari keterangan dokter, kecil kemungkinan karena genetik.

Baca Juga: Dokter di Simalungun Meninggal karena COVID-19, Bupati: Dia Pahlawan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya