Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran, Polisi: Karena Korsleting Listrik

Dua korban sudah diserahkan kepada keluarga

Simalungun, IDN Times - Kebakaran satu unit rumah di Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Senin (23/3) sekitar pukul 23.00 WIB, disimpulkan sementara karena korsleting listrik.

Kebakaran ini menewaskan dua penghuninya, yakni Estiarmah boru Saragih (66 tahun) bersama cucunya, remaja usia 13 tahun, Nisa Elprita Sari Purba.

Hal ini disampaikan Kapolsek Raya Kahean, Iptu Suit Purba. Namun, jika ada perkembangan lain pihaknya akan mengungkapnya ke publik.

1. Api diduga berasal dari bagian depan rumah

Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran, Polisi: Karena Korsleting ListrikRumah hangus total, dua orang penghuninya turut terbakar (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sesuai keterangan yang dihimpun Kapolsek Raya Kahean, Iptu Suit Purba, bahwa pria lajang berusia 28 tahun bernama Jhon Medi Arismei Purba, hanya bisa melihat api besar melalap rumahnya dan tidak bisa menyelamatkan ibu dan anak abangnya.

Medi pun nyaris tidak selamat karena saat ia di dalam rumah, kobaran api sudah cukup besar disertai dengan asap tebal yang menyengat hidung dan mengganggu pemandangan mata.

Ia memperkirakan, kobaran api membuat dua korban yang meninggal dunia sempat pingsan sebelum tubuhnya kemudian terbakar.

"Sebenarnya, mereka bertiga di rumah, tapi si anak (Jhon Medi) masih sempat keluar dari rumah menyelamatkan diri dari nyala api. Tapi yang dua lagi tidak sempat lagi menyelamatkan diri, diduga lantaran kepungan asap dan panas. Mungkin langsung pingsan," jelasnya sembari menambahkan bahwa selama ini cucunya itu tinggal sama neneknya, sementara orang tua korban tinggal di Kalimantan.

Baca Juga: Dua Wartawan di Simalungun Berstatus ODP dan Diisolasi Manajemen

2. Saat keluar rumah, tubuh Jhon Medi A Purba sempat tersengat panas

Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran, Polisi: Karena Korsleting ListrikApi melalap rumah korban (Dok.IDN Times/Istimewa)

Jhon Medi Arismei Purba sendiri, kata Kapolsek Raya Kahean, juga mengalami luka di kaki dan tangan karena tersengat panasnya api. Setelah berhasil keluar dari dalam kepungan api, sesaat Jhon Medi hanya bisa berteriak sambil menangis sekuat tenaga. Warga yang mendengar dan melihat api mencoba membantu Jhon Medi, namun upaya memadamkan api tidak banyak dilakukan.

Pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun pun tidak datang. Melihat kejadian itu, Jhon pun lemas dan tak mampu berbicara. Rasa terpukul ia alami membayangkan ibu dan anak abangnya tidak bisa keluar. Sementara kobaran api terus membunbung tinggi.

 

3. Korban sulit menyelamatkan diri karena gumpalan asap tebal

Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran, Polisi: Karena Korsleting ListrikPexels.com/Pixabay

Suit Purba mengakui soal adanya tiga pintu rumah, yakni pintu utama, pintu belakang dan pintu dari warung klontong. Korban jiwa diduga sulit menyelamatkan diri karena gumpalan asap tebal. Api pun cepat mengepung sisi bangunan.

"Yang mengetahui pertama kali api yaitu korban selamat lantaran semua warga sudah tidur. kalau Jam 23.00 Wib, di sana sudah sunyi. Orang biasanya sudah pada tidur. Itulah kondisi di daerah yang agak pelosok ini" ucap Kapolsek.

Disampaikan juga, rumah yang terbakar tersebut memilik jarak dengan rumah warga lainnya sehingga api tidak menjalar

4. Dua korban telah divisum luar sebelum diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan

Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran, Polisi: Karena Korsleting ListrikPolisi gelar olah TKP untuk mengumpulkan data (Dok.IDN Times/Istimewa)

Hasil olah TKP, dua korban terbakar di dalam kamar tidur dan di satu tempat tidur. Sebagian tubuh korban gosong terbakar sehingga tidak bisa lagi dikenali dan atas peristiwa ini, polisi sudah membawa kedua korban untuk divisum luar, dan kemudian diserahkan pada pihak keluarga.

"Untuk pemakaman, pihak keluargalah yang diskusi tetapi kita tetap dampingi," kata Suit Purba.

Pihaknya juga telah memintai keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti berupa dua batang kayu bekas terbakar dan dua lembar seng bekas terbakar.

5. Kerugian ditaksir Rp250 juta

Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran, Polisi: Karena Korsleting ListrikIlustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Kasus kebakaran ini menjadi perhatian polisi dan sejumlah saksi telah dimintai keterangan antara lain, Berlinson Saragih (64), Mariani boru Damanik (61), termasuk korban hidup Jhon Medi Arismei Purba. Namun untuk saat ini, keterangan Jhon Medi belum bisa dimintai lebih lanjut karena kondisi duka dan trauma.

Sementara nilai kerugian ditaksir mencapai Rp250 juta setelah seluruh rumah rata dengan tanah. Tidak ada yang dapat diselamatkan.

Baca Juga: Rumah Terbakar di Simalungun, 2 Penghuninya Tewas

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya