Petani Millennial asal Karo Kembangkan Pupuk Organik Cair

Gracia satu dari 10 ribu petani millennial yang dikukuhkan

Medan, IDN Times- Pemerintah mendorong para pemuda untuk menggali keuntungan maksimal dari lahan pertanian. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, minat pemuda terhadap pertanian sangat minim lantaran melihat profesi petani tidak membanggakan.

Sebagai upaya mendukung bangkitnya petani di kalangan millennial Indonesia, Komando Kawasan Terpaut Pemuda Tani Indonesia (KKT-PTI) mengukuhkan 10 ribu petani muda Indonesia berasal dari 11 provinsi dan 44 kabupaten beberapa waktu lalu.

Agi Grasia Surbakti (25) asal Tanah Karo adalah salah satu petani yang dikukuhkan. Ia mengembangkan Pupuk Organik Cair. 

1. Agi Grasia Surbakti (25) asal Tanah Karo mengembangkan Pupuk Organik Cair

Petani Millennial asal Karo Kembangkan Pupuk Organik CairAgi Grasia Surbakti (25) asal Tanah Karo mengembangkan Pupuk Organik Cair (Istimewa/IDN Times)

Agi mengembangkan Pupuk Organik Cair sekaligus pemrakarsa pupuk AG Grow. Menurutnya, pemahaman terkait pertanian bagi petani muda memang harus ditingkatkan. Jika bukan yang muda, katanya, siapa lagi yang akan mendukung pertanian.

"Saya tertarik menciptakan pupuk organik cair dengan nama AG Grow adalah karena orangtua saya memang seorang petani, dan dari saya sekolah hingga kuliah saya melihat ada faktor harga pupuk yang tidak masuk akal, bahkan modalnya sangat besar untuk tanaman tanaman yang ditanam orangtua saya," katanya, Jumat (21/1/2022).

Millennial lulusan universitas di Kuala Lumpur ini, menuturkan, mahalnya harga pupuk tersebut, Grasia mencoba menciptakan pupuk cair "AG Grow" untuk mempermudah petani dalam menanam tanaman holtikultura maupun anggrek dengan niat meningkatkan taraf hidup petani yang lebih baik.

Baca Juga: Kisah Jonry, Satu-satunya Petani Garam Tradisional di Tapteng

2. Karya Gracia diluncurkan dengan nama "Pupuk Organik Cair AG Grow"

Petani Millennial asal Karo Kembangkan Pupuk Organik CairIlustrasi pembibitan padi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Benson Kaban sebagai Sociopreneur yang sejak awal ikut mendukung lahirnya AG Grow mengatakan sangat tertarik upaya yang dilakukan Grasia. Ia juga sudah merilis profil Agi Grasia dan Pupuk AG Grow di Chanel Youtube "Peluncuran Pupuk Organik Cair AG Grow" sebuah mahakarya dari Agi Grasia Surbakti di Berastagi, Karo.

"Saya sejak awal mendukung AG Grow menjadi sebuah Brand dan melalui badan usaha yang didirikan bersama 2 orang teman bernama PT Agro Gegeh Persada sebagai distributor produk AG Grow," ujarnya.

Dikatakannya, akan siap memasarkan produk itu dalam tujuan sekaligus mengembangkan orang-orang muda untuk berkarya, dalam hal ini ikut mendukung program Kementerian Pertanian yakni mencari 10 ribu petani millennial.

"Artinya Grasia ini adalah sosok yang layak untuk diorbitkan dengan karyanya dalam menciptakan pupuk organik cair dalam mempermudah petani," ucapnya.

3. Hadir aplikasi AbangIjo yang berfungsi untuk memasarkan hasil pertanian melalui e-Commerce

Petani Millennial asal Karo Kembangkan Pupuk Organik Cairunsplash.com/ROBIN WORRALL

Koordinator Nasional KKT-PTI, Daenk Jamal mengatakan kegiatan yang dihadiri Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tersebut sejalan dengan misi KKT-PTI dalam membangkitkan semangat petani muda. Dalam kegiatan itu, situs kktpti.org, aplikasi digital Abangijo, serta program pintar pertanian (Altarian) terintegrasi berbasis teknologi, diluncurkan.

"Aplikasi AbangIjo berfungsi untuk memasarkan hasil pertanian yang dijual melalui e-commerce. Sementara Altarian merupakan alat pendukung pertanian yang berfungsi sebagai alat kontrol serbaguna memakai modem internet terkoneksi dengan android," ujarnya.

Altarian ini sebagai alat pengontrol multiguna yang dapat memonitor irigasi, suhu dan PH udara, serta kelembaban tanah. Bahkan bisa juga digunakan untuk memonitor CCTV yang terkoneksi dengan internet.

“Saat ini total Mitra KKT-PTI ada di 34 Provinsi, 145 Kabupaten, dan 427 Kelompok Tani. KKT-PTI sebagai rumah Para Petani, siap sebagai Suaka untuk tani, baik perihal bibit, dan lahan untuk petani muda. Sehingga, para petani millennial ini mampu bersaing dalam memperbaiki ekonomi mereka. Serta mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga: Seni Tani, Gerakan Petani Milenial Hidupkan Lahan Tidur di Kota

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya