Bisnis Kecantikan Alami Kenaikan di Tengah Pandemik, Ini Sebabnya

Medan, IDN Times- Pandemik COVID-19 berdampak pada semua sektor bahkan mengubah perilaku masyarakat. Kegiatan pun berubah, yang tadinya kontak secara langsung, namun saat ini harus dilakukan dalam jaringan (daring).
Tak bisa dimungkiri juga, sejumlah masyarakat banyak melakukan kegiatan di rumah. Di tengah pandemik ini pula lah tren merawat diri meningkat. Mengapa?
Menurut Founder Beautify Indonesia, Arya Tjipta Prananda, meningkatnya tren perawatan dan kecantikan di masa pandemik COVID-19 ini, karena kondisi work from home (WFH) yang membuat sejumlah orang lebih memperhatikan diri sendiri.
1. Selama zoom pekerja lebih banyak berada di layar kaca, sehingga memperhatikan wajah sendiri lebih lama

Kata Arya, selama zoom pekerja lebih banyak berada di layar kaca, sehingga memperhatikan wajah sendiri lebih lama.
"Bisnis kecantikan di masa pandemik alami kenaikan. Mungkin karena masa pandemik banyak yang zoom, dan lihat kaca jadi lebih memperhatikan diri," ucap dokter spesialis bedah plastik ini, Rabu (13/10/2021).
2. Peningkatan terjadi sejak awal tahun 2021. Terlebih sejak gencarnya vaksinasi oleh pemerintah

Ia menuturkan, peningkatan terjadi sejak awal tahun 2021. Terlebih sejak gencarnya vaksinasi oleh pemerintah. Katanya, jumlah kunjungan ke Beautify naik 20 persen hingga 30 persen.
"Terlebih dana yang harusnya untuk liburan dialihkan. Sehingga bisa dialokasikan untuk diri sendiri. Jadi perawatan tubuh dan wajah jadi pilihan. Tak hanya oleh perempuan namun juga lelaki," ucapnya.
3. Pada awal pandemik bisnis kecantikan miliknya alami penurunan pengunjung

Arya mengaku, tidak berbeda dengan bisnis lainnya, pada awal pandemik bisnis kecantikan miliknya alami penurunan pengunjung. Apalagi ada pembatasan yang membuat empat klinik kecantikan yang dikelolanya harus tutup.
Namun setelah gencar dilakukan vaksinasi, bisnis kecantikan kembali normal. "Bedanya sekarang, kasus akibat kecelakaan berkurang, tapi operasi kecantikan banyak," ujar Arya.