Wakapolri Imbau Pasien COVID-19 OTG untuk Isolasi di Eks Hotel Soechi 

Saat ini sudah terisi 51 orang pasien

Medan, IDN Times - Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Gatot Eddy Pramono bersama Wakil Gubernur Sumut  Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution meninjau tempat isolasi terpusat (isoter) yang disediakan Pemko Medan di eks Hotel Soechi Medan, Jalan Cirebon, Kecamatan Medan Kota, Selasa (3/8/2021). Fasilitas isoter ini disiapkan Pemko Medan untuk masyarakat kota Medan yang terkonfirmasi COVID-19 namun tanpa mengalami gejala (OTG).

Gatot menghimbau kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat, yang telah disediakan oleh pemerintah apabila tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri dirumah. Karena tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemko Medan ini memiliki fasilitas yang lengkap, termasuk juga tenaga kesehatan yang selalu berjaga.

"Saya mengimbau kepada masyarakat yang mungkin sekarang sedang terpapar COVID-19 yang sedang berada di rumah, dan rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri, agar datang ke tempat isolasi terpusat yang sudah ditetapkan oleh [emerintah, selain tempatnya aman juga dapat mencegah terjadinya klaster keluarga," imbau Gatot.

1. Wakapolri ingatkan warga untuk patuhi prokes 5 M

Wakapolri Imbau Pasien COVID-19 OTG untuk Isolasi di Eks Hotel Soechi Suasana peninjauan isoter ex Hotel Soechi Medan (Dok. Istimewa)

Wakapolri juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Sebab, dengan disiplin melaksanakan prokes 5M merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. "Disiplin menerapkan 5M salah satu cara kita memutus mata rantai COVID-19, karena itu kita harus terus mengedukasi masyarakat."ujarnya

Dalam kesempatan itu juga Wakapolri mengajak masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi massal, yang telah digelar di berbagai tempat. Tujuanya agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal.

"Mari sama-sama kita sukseskan program vaksinasi covid-19 untuk mencapai target kita menciptakan herd immunity," kata Gatot.

Baca Juga: Antisipasi Pasien Meningkat, Eks Hotel Soechi Akan Jadi Tempat Isolasi

2. Isoter Eks Hotel Soechi telah diisi 51 warga

Wakapolri Imbau Pasien COVID-19 OTG untuk Isolasi di Eks Hotel Soechi Suasana peninjauan isoter ex Hotel Soechi Medan (Dok. Istimewa)

Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution di tempat yang sama menjelaskan bahwa di lokasi Isoter eks Hotel Soechi sendiri saat ini telah diisi sekitar 51 warga. Namun, dalam beberapa hari lalu delapan warga dipulangkan karena sudah dalam keadaan sehat.

"Saat ini ada 51 warga di sini. Sebelumnya delapan warga sudah kita perbolehkan pulang karena sudah sehat, namun ada tujuh warga yang kita rekomendasi agar dirawat di rumah sakit karena kondisinya menuju berat. Ditambah faktor usia yang sudah lansia," jelas Bobby.

Menantu Presiden Joko 'Jokowi' Widodo ini  juga menambahkan, tidak ada persyaratan tertentu bagi warga Medan yang ingin menjalani isolasi di tempat isoter ini. Bahkan Pemko Medan juga menggratiskan seluruh biaya pelayanan.

" Tidak ada syarat-syaratnya. Namun, yang paling diutamakan adalah yang OTG karena mereka yang berpotensi menyebarkan COVID-19 tanpa disadari. Kemudian warga di zona merah juga harus berada di lokasi Isoter. Daerah yang zona orange selama sebulan juga mesti kemari untuk isolasi termasuk warga," bebernya.

3. Evaluasi PPKM Level 4, fokuskan penyekatan perbatasan Kota Medan

Wakapolri Imbau Pasien COVID-19 OTG untuk Isolasi di Eks Hotel Soechi Suasana peninjauan isoter ex Hotel Soechi Medan (Dok. Istimewa)

Terkait dengan evaluasi pelaksanaan PPKM level 4, Bobby mengatakan pihaknya memfokuskan penyekatan di perbatasan kota Medan. Sedangkan untuk di inti kota, Bobby Nasution mengatakan secara berangsur akan dikurangi. Pengurangan itu bukan lantaran efektivitas PPKM Level 4 di Kota Medan minim, melainkan mengikut aturan yang sudah sedikit dilonggarkan bagi masyarakat. Misalnya masyarakat sudah boleh makan di tempat atau dine in di restoran dengan batasan waktu sekitar 20 menit.

"Penyekatan tetap kita fokuskan di perbatasan, sedangkan inti kota secara berangsur kita longgarkan. Namun begitupun kita lakukan yustisi di lapangan. Bagi yang kedapatan melanggar PPKM kita rapid tes antigen. Kalau hasilnya reaktif kita karantina di tempat Isoter. Ini kita lakukan untuk menghukum virusnya bukan orangnya," pungkas Bobby.

Baca Juga: COVID-19 Medan, Hotel Soechi Akan Dijadikan Tempat Isolasi Mandiri

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya