Orangtua Curhat Soal Pungli PIP di SD Negeri, Bobby akan Tindak Tegas

Bobby sebut uang akan dikembalikan ke orangtua siswa

Medan, IDN Times -Wali Kota Medan Bobby Nasution menemukan adanya dugaan pungutan liar (pungli) terhadap Program Indonesia Pintar (PIP). Hal itu terungkap saat dirinya meninjau pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 060898 di Jalan Katamso Gang Balai Desa Kecamatan Medan Maimun, Rabu (16/2/2022), 

Sebab, sejumlah orangtua siswa yang menerima PIP mengaku dimintai pihak sekolah sebesar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu dengan alasan uang transport.

1. Sejumlah orangtua siswa mengadu soal permintaan uang transport

Orangtua Curhat Soal Pungli PIP di SD Negeri, Bobby akan Tindak TegasWali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mendapatkan laporan pungli di SD negeri Kota Medan (Dok. Istimewa)

Hal ini terungkap saat sejumlah orangtua siswa mendatangi Bobby, dan mengadukan soal permintaan uang transport tersebut. Seperti yang diungkapkan salah seorang Ibu yang mengaku sangat bersyukur dengan menerima bantuan PIP tersebut. Namun ia mengeluhkan permintaan kepala sekolah sebesar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu dengan dalih uang transport.

"Kami sebenarnya tidak masalah diminta uang transport oleh kepala sekolah, Pak. Sebab, tidak mungkin Ibu (kepala sekolah) itu tidak dikasih, karena kami sudah mendapatkan bantuan PIP. Kami semua orang susah, Pak," ungkap Ibu tersebut.

Bahkan menurutnya ada 29 orang siswa yang tidak mendapatkan bantuan PIP tersebut. Mereka merasa belum ada mengambil bantuan PIP dari bank.

"Begitu mau diambil, bantuan sudah tidak ada lagi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, bantuan PIP itu sudah dikembalikan kepada pemerintah pusat," keluhnya.

Baca Juga: 19 Sekolah Ditutup karena COVID-19, Bobby Ingatkan Vaksinasi Anak

2. Bobby: Paling lambat, uang itu besok sudah dikembalikan!

Orangtua Curhat Soal Pungli PIP di SD Negeri, Bobby akan Tindak TegasWali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mendapatkan laporan pungli di SD negeri Kota Medan (Dok. Istimewa)

Mendengar laporan orang tua siswa tersebut, Bobby langsung meminta kepada Kepala Sekolah SD Negeri 060898 untuk mengembalikan uang yang telah dipungutnya tersebut.

"Paling lambat, uang itu besok sudah dikembalikan!" tegasnya.

Selain itu, Bobby juga minta kepada Kadis Pendidikan agar mengawasi dan menelusuri pungutan tersebut. Di samping itu ia akan menindak tegas kepala sekolah yang bersangkutan setelah  pengembalian uang kepada orangtua siswa yang dipungut selesai dilakukan.

3. Bobby mengaku akan menyelidiki lebih lanjut soal bantuan PIP yang dipotong atau tak bisa diambil di rekening

Orangtua Curhat Soal Pungli PIP di SD Negeri, Bobby akan Tindak TegasIlustrasi pungli. (IDN Times/Sukma Shakti)

Bobby menjelaskan, perbankan meminta penyerahan bantuan PIP dilakukan secara kolektif melalui kepala sekolah atau petugas sekolah masing-masing. Dikatakannya, bantuan yang diberikan sebesar Rp450 ribu per bulan. Akan tetapi, ungkapnya, uang yang diserahkan kepada orangtua siswa hanya Rp 400ribu

"Ada juga orangtua yang merasa tidak ada menarik bantuan PIP, tapi keluar di rekening uangnya. Itu yang akan kita telusuri. Berdasarkan pengakuan beberapa orangtua siswa tadi, mereka diminta sekitar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu. Paling lama besok, uang itu sudah harus dikembalikan. Saya juga minta kepada Kadis Pendidikan agar menindak tegas,” pungkasnya.

Baca Juga: Penyumbang COVID Terbesar di Medan Adalah Pelancong, Bobby: Perkuat 3T

4. Kepala sekolah akui ada kutip uang

Orangtua Curhat Soal Pungli PIP di SD Negeri, Bobby akan Tindak TegasWali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mendapatkan laporan pungli di SD negeri Kota Medan (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri 060898 Kecamatan Medan Maimun, Sukma mengakui jika ada melakukan kutipan. Namun ia berdalih untuk uang transport karena harus mengurus langsung ke bank dan harus merogoh kocek membeli materai.

"Ya sudahlah saya mengaku salah. Sebenarnya karena saya ke bank empat kali, materai saya kan ada, kan pakai materai, makanya saya bilang kalau enggak ikhlas enggak apa apa, tapi ternyata mereka enggak ikhlas ya sudahlah," ungkap Sukma.

Di sekolah tersebut total ada 110 siswa yang mendapat dana bantuan PIP. Jumlahnya bervariasi. Mulai Rp225 ribu sampai Rp450 ribu. 

Ia mengira awalnya kutipan itu bentuk keikhlasan orangtua siswa.

"Mereka bilang ikhlas-ikhlas, tapi ya sudah kalau tidak saya kembalikan. Kalau jumlah bantuan yang diterima siswanya beragam ada yang Rp 225 ribu ada yang 450 ribu. Untuk kutipan itu tergantung, enggak semua sama, ada yang Rp 25 ribu ada yang Rp 50 ribu," ungkapnya.

Baca Juga: Sosialisasi PPKM Digeber Lagi, Bobby Ingatkan Satgas Lebih Humanis

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya