Wali Kota Yakin Orang Siantar Tak Terpengaruh People Power
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times - Belakangan ini, setelah Pemilu serentak 2019, kabar akan adanya gerakan people power berhembus di kalangan masyarakat. Wacana itu disebutkan sebagai bentuk ketidakpuasan atas hasil Pemilu 2019 yang akan diumumkan resmi 22 Mei.
Di Kota Siantar sendiri, kabar tersebut tak kala menyita perhatian masyarakat, termasuk di media sosial. Meskipun begitu, sampai saat ini belum ada pihak-pihak yang mengaku secara terang-terangan akan merealisasikan wacana itu baik di Siantar maupun berangkat ke Jakarta.
Baca Juga: Badko HMI Sumut Sebut Wacana People Power Saat Ini Sarat Politis
1. Walikota Siantar imbau warganya agar tidak ikut gerakan People Power
Wali Kota Pematangsiantar H Hefriansyah SE MM mengajak seluruh warga menunggu penetapan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hefriansyah juga mengimbau agar seluruh warga Kota Pematangsiantar tidak ikut dalam gerakan people power, yang ajakannya marak saat ini, terutama melalui media sosial.
"Saya mengimbau kepada seluruh warga Pematangsiantar agar jangan ikut-ikut melakukan gerakan inkonstitusional. Apalagi saat ini bulan Ramadan, di mana umat Islam sedang menunaikan ibadah puasa, dan juga menjelang Idul Fitri,” tegas Hefriansyah, Jumat (17/5).
2. Hefriansyah : Yang ikut people power orang gila
Hefriansyah lebih lanjut mengatakan, sampai saat ini belum ada masyarakat yang terkontaminasi dengan aksi yang menurut dia itu inkonstitusional. Dengan nada geram, Hefriansyah mengatakan yang ikut people power adalah orang gila.
"Jadi berbicara people power, sedikitpun masyarakat Pematangsiantar tidak terkontaminasi. Dan aku yakin tidak ada yang akan berangkat. Yang berangkat orang gila itu," tegasnya.
Ia juga mengharamkan ajakan bagi masyarakat Siantar yang berangkat ke Jakarta untik mengikuti gerakan people power.
"Masyarakat Siantar haram hukumnya jika berangkat people power ke Jakarta. Orang Siantar ini, kami pemilu, pilpres, legislatif di Siantar aman, tertib, lancar dan kondusif,"ucapnya.
3. Pemilu di Siantar berjalan aman dan damai
Hefriansyah juga mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan Pemilu dan Pilpres di Siantar yang berlangsung aman dan damai.
“Seperti yang sudah saya sampaikan saat pelaksanaan Pemilu, 17 April lalu, masyarakat Siantar sangat luar biasa, sebab yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat ramai dan mereka antusias menggunakan hak suaranya,” sebut Hefriansyah.
Hefriansyah juga mengingatkan, apapun hasil Pemilu yang akan diumumkan KPU, adalah hasil pilihan masyarakat,
"Siapapun nanti presiden, ya tetap memperhatikan warga negara Indonesia secara keseluruhan dan masyarakat juga harus paham presiden yang terpilih adalah Presiden Indonesia untuk menyejahterakan rakyat Indonesia," tukas Hefriansyah.
Baca Juga: Masyarakat Tapteng Diimbau Tak Terprovokasi People Power