Massa di Bawaslu Sumut Akhirnya Bubar, Akan Kembali 25 Mei

Kapolrestabes sebut situasi terkendali

Medan, IDN Times - Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) Sumatera Utara  yang berunjuk rasa di Kantor Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut) akhirnya membubarkan diri dengan tertib, Rabu ( 22/5) malam. Mereka bubar setelah melaksanakan salat tarawih berjemaah.

Pantauan IDN Times di lokasi, selepas berbuka puasa dan salat Magrib serta Isya berjemaah. Massa, kemudian dilanjutkan salat tarawih berjemaah.

Selepas melaksanakan ibadah, pentolan aksi kembali mengumpulkan massa di barisan. Mereka dikumpulkan untuk mendengar arahan dari para pimpinan GNKR Sumut soal kelanjutan aksi.

Berselang lima menit para pentolan berdiskusi, mereka menyampaikan kepada massa bahwa aksi dibubarkan. Para massa aksi diperintahkan kembali ke rumah masing-masing dengan aman dan tertib.

Namun Pimpinan GNKR Sumut Rabualam Syahputra mengatakan dalam dua hari ke depan mereka akan menggelar aksi dengan jumlah massa lebih banyak lagi.

"Kalau di tanggal 25 (Mei) nanti Jokowi yang menang, kita akan kembali turun ke jalan. Kita akan pimpin reformasi dari Sumut," teriaknya dari atas mobil komando.

Setelah menyampaikan arahan ke massa aksi, ia mengarahkan agar massa secara tertib meninggal lokasi aksi.

Di lokasi yang sama, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto di hadapan awak media bersyukur karena secara umum situasi aksi unjuk rasa berjalan dengan lancar. Dadang menyebutkan selain ia dan personel, saat pengamanan aksi turut juga hadir Dandim 02/01 Kolonel Infanteri Yuda Rismansyah beserta personelnya.

"Kita lihat situasi Alhamdulillah aman dan terkendali, mereka pulang dengan tertib. Kita harapkan situasi aman ini tetap terjaga sehingga Medan ini bisa kondusif," kata Dadang.

Lanjutnya, aksi lanjutan dijadwalkan pada Sabtu (25/5), namun pihaknya akan terus melakukan komunikasi yang baik dengan massa aksi untuk tetap mematuhi Undang-Undang Nomor 9 tahun 1999, terutama soal waktu saat menggelar aksi unjuk rasa. Jika nantinya ada pergeseran waktu, itulah yang harus dinegosiasikan. Tujuannya agar pengguna jalan tidak merasa terganggu.

"Aksi kali kita menurunkan lebih kurang 500 personil gabungan baik dari TNI, Polda Sumut dan jajaran Polrestabes Medan. Sementara, persiapan tanggal 25 nanti kita akan prediksi dan sesuaikan dengan ancaman yang akan dihadapi," jelas Dadang.

Baca Juga: [BREAKING] Massa di Sumut Ancam Buat Reformasi Jilid II

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya