TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumut Juara 1 Kasus Penyelewengan Bansos COVID-19, Begini Respon Polda

Penyelewangan dana ada di tingkat pelaksana

Medan, IDN Times – Sumatra Utara menduduki peringkat pertama kasus penyelewengan dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk COVID-19 di Indonesia. Jumlahnya paling banyak mencapai 38 kasus.

Kondisi ini pun semakin menguatkan jika Pemerintah Provinsi Sumatra Utara  terkait transparansi anggaran yang diprotes oleh masyarakat sipil. Mereka sampai menyurati Pemprov Sumut dan mendesak untuk membuka data anggaran COVID-19.

Baca Juga: Kasus Terus Meroket, Penanganan COVID-19 di Sumut Terkesan Ditutupi

1. Polisi akan melakukan penyelidikan hingga tingkat desa

Ilustrasi korupsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Kapolda Sumatra Utara Irjen Martuani Sormin juga ikut memberikan komentar soal dugaan penyelewengan dana bantuan sosial itu. Kata dia, kasus ini terjadi hingga tingkat desa.

 “Mungkin rekan-rekan ketahui juga ada yang bermasalah di tingkat desa. Semua sekarang masih dalam penyelidikan Direktorat Khusus Polda Sumut,” ujar Martuani kepada wartawan, Rabu (29/7/2020).

2. Penyelewengan terjadi di tingkat pelaksana

Ilustrasi Penyelidikan KPK (IDN Times/Mardya Shakti)

Persoalan penyelewengan dana bansos menjadi polemik baru dan bahkan memicu konflik. Baru-baru ini terjadi kerusuhan di Desa Mompang Julu, Kabupten Mandailing Natal.

Masyarakat berunjuk rasa menuntut kepala desa mundur karena dituduh menyelewengkan dana desa. Unjuk rasa itu berujung pada kerusuhan hingga pembakaran sarana publik.

Martuani belum merinci 38 kasus itu. Namun dia menyatakan, penyelewengan terjadi pada tingkatan pelaksanaan.

“Ini (terjadi) pada tataran pelaksana bukan pada pengambilan kebijakan. Saya kasih contoh di Desa Mompang Julu di Madina, ini kan tingkat kepala desa,”ujar Martuani.

Baca Juga: Jadi Saksi, Sarpan Mengaku Dianiaya 9 Polisi dan Ditahan Selama 5 Hari

Berita Terkini Lainnya