Pengangguran di Sumut Turun, Iklim Investasi Jadi Faktor

Ada tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja

Medan, IDN Times - Jumlah pengangguran di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) turun, seiring pulihnya perekonomian di daerah ini usai pandemi COVID-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat jumlah pengangguran di Sumut Februari 2021 sebanyak 449 ribu jiwa, turun menjadi 423 ribu jiwa Februari 2022, dan terus menurun menjadi 413 ribu jiwa pada Februari 2023.

1. Iklim investasi menjadi faktor turunnya tingkat pengangguran

Pengangguran di Sumut Turun, Iklim Investasi Jadi FaktorIlustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, upaya penurunan jumlah pengangguran merupakan salah satu program prioritas Pemprov Sumut.

“Penurunan jumlah pengangguran di Sumut dipengaruhi dengan pemulihan ekonomi yang semakin membaik dan kebijakan pemerintah, pascapandemi COVID-19,” kata Ilyas Sitorus.

Iklim investasi juga menjadi faktor turunnya tingkat pengangguran di daerah, yang ditandai dengan kehadiran wirausaha melalui program pengembangan UMKM di Sumut. Seperti adanya kehadiran platform digital yang dimanfaatkan sebagai informasi pasar kerja.

Melalui Dinas Tenaga Kerja juga menyediakan program magang, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Magang ini, sebagai salah satu upaya mengurangi angka pengangguran dan calon tenaga kerja memiliki pengalaman kerja dan kompetensi atau skill.

“Seperti magang ke Jepang. Ada juga pelaksanaan Job Fair yang diikuti oleh 35 perusahaan beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Baca Juga: Jembatan Makan Korban Jiwa di Sergai, Gubernur Edy: Banyak yang Rusak

2. Sumut dinilai bisa pertahankan kondisi ekonomi walau tumbuh melambat

Pengangguran di Sumut Turun, Iklim Investasi Jadi FaktorPexels.com

Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan intervensi yang dilakukan Pemprov Sumut bisa dikatakan berhasil.

Dari kondisi ekonomi global yang disebut-sebut mengalami resesi pada 2023 akibat pandemik COVID-19, Sumut bisa mempertahankan kondisi ekonominya walau tumbuh melambat.

Dengan melihat data BPS Sumut, penurunan tingkat pengangguran dikarenakan jumlah orang yang bekerja juga mengalami peningkatan. Pada Februari tahun 2021 mencapai 7,030 juta jiwa. Ditahun Februari 2022 angkatan kerja yang bekerja bertambah menjadi 7,315 juta. Jumlah inipun mengalami kenaikan menjadi 7,461 juta jiwa pada Februari 2023.

Hal ini menandakan adanya sektor lapangan pekerjaan yang tersedia di Sumut.

3. Ada tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak

Pengangguran di Sumut Turun, Iklim Investasi Jadi FaktorIlustrasi servis mobil (IDN Times/Dwi Agustiar)

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Februari 2023, ada tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak.

Tiga lapangan kerja tersebut, yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 29,41 persen. Kemudian, perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 19,73 persen, dan industri pengolahan sebesar 10,36 persen.

“Pengendalian inflasi dan penciptaan lapangan kerja menjadi pilar utama agar masyarakat tidak masuk ke dalam jurang kemiskinan. Di tahun 2023 ini pertumbuhan ekonomi Sumut pada dasarnya masih tumbuh. Secara komulatif, ekonomi Sumut tumbuh 4,7 persen pada 2022,” ujarnya.

Pada triwulan I tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Sumut tercatat sebesar 5,03 persen (yoy), meningkat sedikit dibanding periode sama tahun sebelumnya 5,01 persen (yoy). Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumut di kisaran 4,5 sampai 5,3 persen.

Baca Juga: Jumlah Penduduk Miskin di Sumut Turun dalam 3 Tahun Terakhir

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya