TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demo Lagi, Buruh Pasang Boneka Babi di Depan Kantor DPRD Sumut 

Kemarahan buruh di Sumut tuntut RUU Omnibuslaw

Aksi demo buruh di Sumut menolak RUU Omnibus Law (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Ratusan buruh melakukan aksi unjuk rasa yang dinamai Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat Sumatera Utara (Akbar) Sumut. Aksi diikuti lebih dari 30 organisasi buruh. Mereka menaruh boneka babi yang terbuat dari kertas di depan kantor DPRD Sumut.

Adapun aksi Akbar Sumut untuk menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan menyampaikan apresiasi mereka ke pemerintah dan pihak DPR Sumut.

“Bahwa pasti kita mengharapkan bahwa DPRD Sumut untuk mengabdi dan mengorbankan hak-hak petani dan masyarakat adat di Sumut,” ucap Halim Sembiring sebagai pimpinan aksi.

Dirinya juga mengatakan, jika nanti tuntutan tersebut tak diaminkan atau disampaikan, maka para massa akan terus melawan dan tetap lalukan kembali turun ke jalan.

“Kita hari ini menyampaikan statemen, hari ini kita ke DPRD Sumut agar disampaikan ke Istana Negara dan DPR RI,” ungkapnya.

Baca Juga: Jelang Hari Tani 2020, Tolak Omnibus Law Kembali Bergema di Medan

1. Kaum buruh perempuan merasa akan dirugikan dengan adanya Omnibus Law

Kemarahan Buruh tuntut RUU Omnibuslaw

Wati, salah seorang buruh perempuan perwakilan FPBI (Federasi Perjuangan Buruh Indonesia) mengatakan kehadiran RUU Omnibus Law diyakini akan sangat merugikan. Salah satu contohnya PHK massal di pabrik tanpa kompensasi yang mengikuti peraturan.

“Perempuan ketika dia bekerja, kebanyakan mungkin selama ini dianggap sebagai pencari nafkah tambahan, tapi itu menutup kenyataan bahwa sebenarnya banyak sekali perempuan yang bekerja justru menjadi tulang punggung keluarga, ketika Omnibus Law ini ada artinya tak bisa lagi menghidupi anak-anaknya,” jelasnya.

“Pemerintah sekarang ini, mau mendengar kebutuhan para buruh. Bukan hanya buruh perempuan tapi memang terdampak sebagian besar yang ada di Industri informal itu di duduki kaum perempuan,” tambah Wati.

2. Kaum buruh perempuan berteriak, "Kalau gak sanggup jadi anggota DPRD turun saja."

Kemarahan Buruh tuntut RUU Omnibuslaw

Salah seorang buruh perempuan juga menyuarakan apresiasi dan rasa kecewa terhadap pihak DPRD Sumut di atas mobil komando di depan kantor DPRD Sumut

“Kalau gak kami yang nanam sayur padi, siapa lagi ? Ini kami tanam, tanahnya di jual. Jangan duduk makan gaji buta. Kalau gak sanggup jadi Anggota DPR turun !!,” ucapnya.

Baca Juga: Kembali Demo Tolak Omnibus Law, Buruh di Sumut: Jangan Miskinkan Kami!

Berita Terkini Lainnya