Demo Lagi, Buruh Pasang Boneka Babi di Depan Kantor DPRD Sumut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Ratusan buruh melakukan aksi unjuk rasa yang dinamai Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat Sumatera Utara (Akbar) Sumut. Aksi diikuti lebih dari 30 organisasi buruh. Mereka menaruh boneka babi yang terbuat dari kertas di depan kantor DPRD Sumut.
Adapun aksi Akbar Sumut untuk menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan menyampaikan apresiasi mereka ke pemerintah dan pihak DPR Sumut.
“Bahwa pasti kita mengharapkan bahwa DPRD Sumut untuk mengabdi dan mengorbankan hak-hak petani dan masyarakat adat di Sumut,” ucap Halim Sembiring sebagai pimpinan aksi.
Dirinya juga mengatakan, jika nanti tuntutan tersebut tak diaminkan atau disampaikan, maka para massa akan terus melawan dan tetap lalukan kembali turun ke jalan.
“Kita hari ini menyampaikan statemen, hari ini kita ke DPRD Sumut agar disampaikan ke Istana Negara dan DPR RI,” ungkapnya.
1. Kaum buruh perempuan merasa akan dirugikan dengan adanya Omnibus Law
Wati, salah seorang buruh perempuan perwakilan FPBI (Federasi Perjuangan Buruh Indonesia) mengatakan kehadiran RUU Omnibus Law diyakini akan sangat merugikan. Salah satu contohnya PHK massal di pabrik tanpa kompensasi yang mengikuti peraturan.
“Perempuan ketika dia bekerja, kebanyakan mungkin selama ini dianggap sebagai pencari nafkah tambahan, tapi itu menutup kenyataan bahwa sebenarnya banyak sekali perempuan yang bekerja justru menjadi tulang punggung keluarga, ketika Omnibus Law ini ada artinya tak bisa lagi menghidupi anak-anaknya,” jelasnya.
“Pemerintah sekarang ini, mau mendengar kebutuhan para buruh. Bukan hanya buruh perempuan tapi memang terdampak sebagian besar yang ada di Industri informal itu di duduki kaum perempuan,” tambah Wati.
Baca Juga: Jelang Hari Tani 2020, Tolak Omnibus Law Kembali Bergema di Medan
2. Kaum buruh perempuan berteriak, "Kalau gak sanggup jadi anggota DPRD turun saja."
Salah seorang buruh perempuan juga menyuarakan apresiasi dan rasa kecewa terhadap pihak DPRD Sumut di atas mobil komando di depan kantor DPRD Sumut
“Kalau gak kami yang nanam sayur padi, siapa lagi ? Ini kami tanam, tanahnya di jual. Jangan duduk makan gaji buta. Kalau gak sanggup jadi Anggota DPR turun !!,” ucapnya.
3. Arti boneka babi di depan kantor DPRD Sumut
Salah seorang massa aksi, Martin Luis menjelaskan adanya boneka babi yang dipasang di depan kantor DPRD Sumut mengartikan keserakahan para anggota DPRD Sumut
“Kita sama-sama tahu, babi itu hewan serakah dan hewan rakus yang hanya kerjanya makan. Jadi kita menyimbolkan bahwa pengusaha-pengusaha memberikan investasinya di Indonesia tidak lebih sebagai babi yang rakus yang hanya akan merampok kekayaan Indonesia dan merampok tenaga kerja khususnya rakyat Indonesia,” jelasnya.
Selan itu, ada juga topeng berekspresi yang dipakai oleh salah seorang aksi massa mengartikan kesinisan. “Ilustrasi dari topeng yang berekspresi seperti mengejek, seperti manyun," ucapnya.
Baca Juga: Kembali Demo Tolak Omnibus Law, Buruh di Sumut: Jangan Miskinkan Kami!