Cerita Pendongeng Medan, Tetap Eksis Membudayakan Seni Olah Cerita
Budayakan dongeng kembali dengan berbagai cerita imajinatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Seiring perkembangan zaman digital, tampak terasa saat ini teknologi menjadi hal pokok bagi setiap manusia. Apalagi pada kaum gen Z. Padahal dahulu jika mengingat kembali, tak jarang orang berkomunikasi secara langsung.
Bahkan, salah satunya, dongeng adalah hal yang paling digemari anak-anak untuk dapat mendengarkan ceritanya. Namun, sangat disayangkan dongeng-dongeng sudah mulai sangat jarang ditemui. Seni bercerita menggunakan olah tubuh ini pun kian banyak ditinggalkan.
Lalu, bagaimana para pendongeng di Kota Medan menilai hal ini ? Berikut rangkuman cerita para pendongeng di Kota Medan. Hal ini mengingat setiap tanggal 20 Maret selalu diperingati sebagai hari dongeng internasional.
Baca Juga: Prajurit TNI di Sumut Dibacok Usai Cekcok dengan Pencuri Sawit
1. Dongeng di mata pendongeng tak menarik lagi bagi anak-anak sehingga harus berkreasi semenarik mungkin
Ardian salah satu pendongeng dari Kota Medan, melihat tradisi mendongeng yang mulai surut. Menurutnya, mendongeng mulai tidak menarik bagi anak-anak. Namun, 3 tahun terakhir, minat menyaksikan dongeng dengan kreasi yang baru membuat dongeng mendapat tempat di hati anak-anak.
Hal ini sejalan dengan banyak agenda kegiatan dongeng ke sekolah-sekolah, juga bertumbuhnya para pendongeng di Kota Medan.
Ia memilik memilih jalur sebagai pendongeng berawal dari ingin belajar menjadi orang dewasa yang paham dan menyenangkan saat berkomunikasi dengan anak.
“Makin ke sini makin semangat untuk mengajak orang orang berperan kebaikan anak-anak dengan menjadi pencerita seminiminalnya bagi anak dilingkungan sendiri, karena banyak sekali manfaat bercerita bagi anak-anak. Di antaranya mendekatkan hubungan pencerita dengan anak sebagai pendengar,” jelas Ardian kepada IDN Times.
Baca Juga: Cerita Baik Foundation Ajak Anak Belajar Dongeng untuk Hindari Gadget