Tol ke Parapat Bakal Beroperasi Pada Libur Natal dan Tahun Baru

- ULF dilakukan untuk ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) selama tiga hari, melibatkan banyak lembaga dan instansi terkait.
- PT Hamawas targetkan SLO terbit untuk operasi saat Nataru 2025/2026, memastikan keamanan dan keselamatan jalan tol sebelum resmi dibuka.
- Tol Kutepat diharapkan dapat mengurai kepadatan kendaraan di Pematang Siantar, memangkas waktu perjalanan Medan–Danau Toba dari enam jam menjadi sekitar dua jam.
Medan, IDN Times - Ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) menjalani Uji Laik Fungsi (ULF). Kali ini, pemeriksaan difokuskan pada Seksi 4 Dolok Merawan – Pematang Siantar, tepatnya segmen Sinaksak – Simpang Panei sepanjang 13 km.
Tahapan ini menjadi pintu akhir sebelum ruas tersebut bisa beroperasi penuh pada momen Nataru 2025/2026.
1. ULF berlangsung tiga hari, melibatkan banyak lembaga

PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) melaksanakan ULF selama tiga hari, 17–19 November 2025. Beragam instansi terlibat, mulai dari BPJT, Kementerian PU, Ditjen Hubdat, Korlantas Polri, hingga BBPJN Sumut.
Pemeriksaan dibagi menjadi dua sub tim. Sub Tim 1 fokus pada aspek teknis seperti rambu, marka, struktur jalan, jembatan, bangunan pelengkap, hingga analisis dampak lalu lintas. Sementara Sub Tim 2 memeriksa kelengkapan administratif seperti gardu tol, kendaraan operasional, hingga aset Barang Milik Negara.
Lingkup pengecekan berada pada jalur A dan B, km 131+078 hingga km 143+400. Hasil seluruh rangkaian inspeksi kemudian dibahas dalam Rapat Pleno pada Rabu (19/11/2025).
2. Hamawas targetkan SLO terbit untuk operasi saat Nataru

Direktur Utama PT Hamawas, Dindin Solakhuddin, menyebut ULF merupakan fase penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan jalan tol sebelum resmi dibuka.
“Seluruh rangkaian ULF telah selesai dilaksanakan, saat ini kami tengah berupaya untuk evaluasi minor yang terdapat di lapangan. Kami optimis semua proses ini dapat terlewati dengan baik, sehingga Sertifikat Laik Operasi (SLO) dapat segera terbit, dan ruas tol Sinaksak – Simpang Panei dapat segera beroperasi pada momen Nataru 2025/2026 mendatang,” ujar Dindin.
Dindin juga menegaskan bahwa ULF memastikan seluruh sistem, baik infrastruktur maupun operasional, bekerja secara terintegrasi.
“Pelaksanaan Uji Laik Fungsi ini adalah langkah yang signifikan menuju hadirnya aksesibilitas baru bagi Sumatera Utara, mulai dari kemudahan mobilitas hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar ruas tol,” katanya.
3. Tol Kutepat bakal kurangi macet dan pangkas waktu tempuh ke Danau Toba

Kepala Subdirektorat PJBH, Fahmi Aldiamar, menyatakan segmen Sinaksak – Simpang Panei merupakan penghubung strategis antarkawasan.
“Kami berharap dengan segera beroperasinya segmen tol ini dapat memberikan manfaat yang baik kepada pengguna jalan termasuk kawasan wisata Danau Toba,” ujar Fahmi.
Sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Tol Kutepat diproyeksikan mengurai kepadatan kendaraan di Pematang Siantar—kota terbesar kedua di Sumut—terutama saat akhir pekan dan masa libur panjang. Ruas ini juga memangkas waktu perjalanan Medan–Danau Toba dari enam jam menjadi sekitar dua jam.
Selain meningkatkan konektivitas, keberadaan tol diharapkan mendorong pertumbuhan kawasan, memperluas peluang investasi, sekaligus mempercepat mobilitas masyarakat.


















