Banda Aceh, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengumumkan kematian satu individu anak gajah sumatra yang selama ini menjalani perawatan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar.
Informasi kematian tersebut mereka buat dalam sebuah video yang kemudian diunggah melalui media sosial Instagram, @-bksda_aceh pada Senin (13/10/2025).
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, mengatakan anak gajah yang mati pada 11 Oktober 2025 tersebut bernama Panton. Tim menemukan anak satwa liar dilindungi tersebut di Gampong Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
“Ditemukan pada 21 Agustus 2024. Kita putuskan sama-sama untuk menandai lokasi ditemukannya yaitu di Panton Lah, Kabupaten Bener Meriah,” kata Ujang, kepada IDN Times, Sabtu (18/10/2025).
Ujang menyampaikan Panton pertama kali ditemukan terpisah dari induknya. Anak gajah yang saat itu masih berusia lebih kurang tiga bulan tersebut terseret arus sungai. Karena kondisinya perlu mendapatkan perhatian khusus seorang ibu, sehingga dibawa ke PLG.
Selama di PLG Saree, kata Kepala BSKDA Aceh, Panton selalu dimonitor oleh tim medis dan pawang gajah yang selalu memastikan selalu terpenuhi perawatan serta pemberian pakan maupun suplemen.
“Bayi gajah Panton tutup usia setelah satu tahun satu bulan menjalani perawatan intensif di PLG Saree, Kabupaten Aceh Besar,” ujar Ujang.
Sebelum mati, kata Ujang, kondisi kesehatan Panton dalam satu bulan terakhir menurun. Sebab terjadi pembengkakan di area wajah dan mulut sehingga menyulitkan serta menurunkan nafsu makan maupun minum anak gajah tersebut.
Dia mengatakan tim medis dan pawang telah berupaya memberikan perawatan agar Panton kembali pulih. Namun, anak gajah itu tidak bisa diselamatkan.