Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Soal Hilirisasi Sawit, IPOS Forum Ingatkan untuk Merawat Hulunya

WhatsApp Image 2025-10-30 at 12.00.03_d22a5b7b.jpg
Pembukaan 10th INDONESIAN PALM OIL STAKEHOLDERS FORUM (IPOS FORUM) di Santika Dyandra Medan, Kamis (30/10/2025). (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Hilirisasi menjadi salah satu program andalan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Yakni terkait melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan Indonesia. 

Namun, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengingatkan bahwa hilirisasi kelapa sawit tidak ada bisa terjadi jika hulunya tidak diperhatikan dengan baik.

“Sering didengungkan soal hilirisasi, tapi kita lupa bahwa hilirisasi tidak bisa berjalan jika hulunya tidak dijalankan dengan baik. Seperti peremajaan yang tidak baik, masalahnya banyak, perizinan, sawit di kawasan hutan. Jadi tantangannya bagaimana kita menjaga industri ini berjalan baik. Sehingga mimpi hilirisasi bisa terwujud, hulunya harus kita jaga bersama,” ungkap Eddy saat memberikan sambutan pada pembukaan 10th INDONESIAN PALM OIL STAKEHOLDERS FORUM (IPOS FORUM) di Santika Dyandra Premiere Convention Center Medan, Kamis (30/10/2025).

Tahun ini, IPOS-FORUM mengangkat tema "Peran Satgas Sawit Dalam Mendukung Industri Sawit Menuju Indonesia Emas 2045". Menurut Eddy, tema yang diangkat sejalan dengan misi besar bangsa mewujudkan Indonesia Emas. Dalam konteks tersebut, industri kelapa sawit punya peran yang sangat penting dalam kemajuan bangsa, memiliki sumbangan besar bagi devisa negara, dan membuka jutaan lapangan pekerjaan.

“Industri sawit jadi penopang perekonomian. Pada saat Indonesia dihantam pandemi Covid-19, semua industri lain hampir rontok, hanya industri kelapa sawit yang bertahan,” ungkapnya.

1. Sejarah sawit bemula dari 4 benih dari Afrika

WhatsApp Image 2025-10-30 at 12.00.04_0265fb3b.jpg
Pameran 10th INDONESIAN PALM OIL STAKEHOLDERS FORUM (IPOS FORUM) di Santika Dyandra Medan, Kamis (30/10/2025). (Dok. IDN Times)

Lewat IPOS-FORUM, Eddy mengatakan, Gapki mendorong inovasi dan kolabrasi agar bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya pada bangsa ini. Ia berharap forum yang berlangsung selama dua hari yang melibatkan 500 stakeholder bisa menghasilkan rekomendasi dan langkah konkrit untuk memajukan industri sawit dan juga mendukung mewujudkan Indonesia emas 2045.

“Tanaman kelapa sawit bukan dari Indonesia tapi dari Afrika, berawal dari 4 butir kelapa sawit kini Indonesia jadi produsen terbesar minyak sawit. Kita harus jaga dan sayangi industri ini, tanpa industri sawit, maka industri di Indonesia akan deficit,” bebernya.

Baginda Siagian, Dirjen Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian RI mengamini  perkataan Eddy Martono. Ia bercerita industri sawit di Indonesia dimulai pada tahun 1848 dari 4 butir sawit dari Afrika.

Kemudian pada tahun 1911 untuk pertama kali dilakukan komersialisasi kelapa sawit di Indonesia. Dipelopori oleh perusahaan-perusahaan Belgia dan Jerman di Pulo Raja, Sumatera Utara dan Sungai Liput, Aceh. Tanggal 18 November 1911, ketika penanaman bibit kelapa sawit komersial dilakukan di kedua wilayah tersebut, kini diperingati sebagai Hari Sawit Nasional.

“Itulah yang kita kembangkan, tahun 1948 hanya ada sekitar 300 hektare. Dengan segala upaya kini sudah ada 16,83 juta Hektare sawit di Indonesia. Ini harus dipertahankan dan dikembangkan,” katanya.

2. Hingga 40 tahun ke depan sawit masih jadi idola

WhatsApp Image 2025-10-30 at 12.00.03_a1c27f8a.jpg
Pameran 10th INDONESIAN PALM OIL STAKEHOLDERS FORUM (IPOS FORUM) di Santika Dyandra Medan, Kamis (30/10/2025). (Dok. IDN Times)

Menurutnya Sawit menjadi komoditas favorit dunia karena harganya yang relative murah disbanding tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Ia yakin kelapa sawit masih jadi penyumbang terbesar minyak nabati sekitar 30-40 tahun ke depan.

Selain itu ada 16 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung yang menggantungkan hidup dari industri sawit. Untuk itu ia berharap semoga ketahanan energi dan pangan yang bergantung dari sawit bisa terus dipertahankan lagi. Semua pihak mulai dari pekebun, petani, pengusaha, industri teknologi, akademisi dan lain sebagainya harus sama-sama mempertahankan kondisi persawitan seperti ini.

“Saat ini produksi sawit sekitar 5-6 ton per hektare atau 50 juta ton CPO. Saat Indonesia Emas 2045 produksi CPO kita bisa mencapai 100 juta ton. Kami berharap IPOS-FORUM tidak hanya sekadar diskusi tapi ada rekomendasi yang dihasilkan supaya bisa menjadi titik balik terhadap semua persoalan,” lugasnya.

3. IPOS Forum jadi tempat nostalgia industri kelapa sawit

WhatsApp Image 2025-10-30 at 12.00.03_74b293bb.jpg
Pameran 10th INDONESIAN PALM OIL STAKEHOLDERS FORUM (IPOS FORUM) di Santika Dyandra Medan, Kamis (30/10/2025). (Dok. IDN Times)

Ketua Gapki Sumut, Timbas Prada Ginting mengatakan IPOS-FORUM bukanlah acara biasa tetapi adalah nostalgia industri kelapa sawit. Karena industri kelapa sawit di Sumut sudah berusia lebih dari 100 tahun. Sudah lebih dari empat generasi yang terlibat secara berkelanjutan dalam industri ini.

Untuk itu ia mengucapkan selamat datang untuk semua undangan yang hadir dan berterima kasih pada semua pihak yang mendukung acara ini.  IPOS-Forum kali ini dihadiri lebih dari 500 pelaku usaha sawit, stakeholder hingga akademisi. Serta didukung puluhan perusahaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

79 Ribuan Keluarga di Kota Medan akan Dapat Beras dan Minyak Goreng

30 Okt 2025, 21:40 WIBNews