Medan, IDN Times - Bakal calon gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengakui sudah mengantongi rekomendasi dari PDI Perjuangan. Namun ia menjelaskan rekomendasi itu belum berupa surat dukungan.
"Ada rekomendasi. Tapi inikan bukan satu ketentuan untuk persyaratan ke KPU,” kata Edy di rumah pemenangannya.
Dalam proses pencalonan kepala daerah, diperlukan dokumen B1-KWK. Edy mengatakan, saat in ditugaskan mencari pendamping.
"Saya hanya ditugaskan untuk melengkapi, mencari wakilnya siapa, itu rekomendasinya," ujar mantan ketua umum PSSI tersebut.
Edy pun sudah mengungkapkan soal kriteria calon wakil gubernur yang mendampinginya.
“Ganteng, cakep, dan harus setinggi aku. Jangan terlalu tinggi nanti fotonya jelek,” kata Edy di Medan, Selasa (30/7/2024).
Edy yang berstatus sebagai petahana, mengatakan dirinya masih mencari sosok wakil yang akan mendampinginya.
“Sedang dicari bagaimana diumumkan? Belum dapat (wakilnya),” ujar Edy.
Diperkirakan Edy, bakal diusung oleh Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bersaing dengan Bobby Nasution di Pilkada Sumut. Sinyal itu pun diperkuat dengan berkibarnya bendera PDI Perjuangan di markas pemenangan Edy Rahamayadi di Kota Medan.
“Insyaallah optimis (akan didukung) PKS. Tapi yang pasti itu, yang benderanya sudah terpasang,” katanya sambil menunjuk bendera Partai Hanura dan PDIP yang sudah terpasang di rumah pemenangan.
Edy yang ditanya terkait hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan Bobby Nasution unggul darinya. Namun Edy tak mau ambil pusing soal hasil survei itu.
Hasil survei itu menunjukkan sebanyak 61,3 persen responden lebih memilih Bobby menjadi pemenang di Pilkada Sumut. Sementara 30,6 persen responden memilih Edy Rahmayadi dan 8,1 persen responden tidak menjawab.
“Survei? Dia yang mensurvei seperti itu tanya sama LSI. Itu siapa yang disurveinya,” pungkasnya.