Simalungun, IDN Times - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Simalungun berjalan baik. Terbukti seluruh siswa SMA dan SMK sederajat lulus.
Sementara nilai tertinggi kelulusan SMA dan SMK sederajat didominasi dari siswa sekolah swasta. Sementara di tingkat SMA sederajat, walau peraih nilai UNBK terbaik pertama berada di sekolah swasta, tetapi SMA Negeri masih mampu melahirkan siswa unggulan.
Kasi SMK UPT Pendidikan Provinsi Sumut wilayah Pematangsiantar Kadir Marzuki Dongoran menyatakan seluruh siswa lulus ujian. Namun jika dibandingkan dengan total siswa yang terdaftar di UNBK tidak semua ikut.
"Persentase kelulusan di Kabupaten Simalungun memang tidak 100 persen melainkan 98,81 persen. Hal ini terjadi karena ada sejumlah pelajar memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah hingga masa tahun belajar selesai," katanya.
Untuk nilai tertinggi UNBK SMK sederajat tahun ajaran 2018/2019 berada di tangan Prayoga Dinata (333,0) asal SMK Al-Washliyah 2 Perdagangan. Kedua, Fauzan Agung Pratama (307,0) dari SMK Islam UISU. Ketiga, Mei Rasmauli Simarmata (292,5) dari SMK GKPS 1 Raya.
Sementara untuk tingkat SMA sederajat berhasil diperoleh Agie Pranata Ginting dari SMA Plus Efarina dengan nilai 324,0. Kemudian nama Angelica Octari Ambarita, SMA Negeri 1 Raya hasilnya 322,0. Untuk urutan 4 hingga 6 juga diraih SMA Negeri 1 Raya atas nama Rida Suprianto nilainya 322,0. Rolis Barson Sembiring 318,0 dan Ahnes Deli Natasia Saragi 307,0
Kadir berharap ke depannya kelulusan bisa lebih baik dan menghasilkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berwirausaha.
"Kita harapkan lulusan ini bisa menjadi modal mendapatkan cita-cita, baik yang melanjut ke perguruan tinggi dan yang mencari kerja. Harapan kita setiap lulusan bisa berdirikari sendiri sebagai usahawan agar pengangguran dapat ditekan," terangnya.
Sedangkan Kasi SMA UPT Pendidikan Provinsi Sumut, Hamonangan Aruan berharap setiap siswa yang masih melanjutkan ke perguruan tinggi bisa mendapatkan universitas terbaik atau favorit.
"Kita juga turut berdoa untuk mendukung keberhasilan anak-anak kita. Sementara untuk yang belum meraih juara bisa lebih semangat lagi. Mungkin, di perguruan untuk mengukir prestasi agar mengikuti kejuaraan-kejuaraan," ucapnya.
Terkait dengan kemampuan pelajar yang sekolah di swasta lebih baik dari sekolah negeri, dinilai itu bentuk keberuntungan dan juga kemampuan tenaga pengajar. "Kalau dari segi kurikulum kita lihat, mereka (SMA Negeri dan SMA Swasta) sama-sama mengikuti Kurikulum 13. Ya barang kali memang swasta lebih pintar dan beruntung," jelas Aruan.
Ke depannya ia berharap sekolah negeri lebih berbenah agar tidak ketinggalan. Ia berharap fasilitas yang ada menjadi modal meningkatkan pola mengajar yang baik dan menghasilkan mutu SDM siswa yang unggul.
"Kalau kita lihat memang untuk fasilitas yang ada lebih bagus di sekolah negeri," jelasnya.