Pematangsiantar, IDN Times - Proyek Pasar Tradisional Tozai yang terletak di Jalan Tozai, Kecamatan Siantar Sitalasari tengah diselidiki Polres Pematangsiantar. Proyek itu selesai tahun 2018 yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Siantar.
Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Pematangsiantar tengah melakukan penyidikan karena diduga merugikan negara dengan alokasi dana Rp 1,7 Miliar. Alokasi dana itu ditampung dalam APBD Kota Siantar tahun 2018.
Kasat Reskrim Polres Siantar Iptu Nur Istiono mengatakan, pihaknya telah memeriksa saksi-saksi dan barang bukti. Iptu Nur menjelaskan, dalam proyek itu, mereka menduga adanya penggunaan anggaran yang besar namun tidak dimanfaatkan.
"Masih kita dalami. Ini masih pendalamanlah. Tapi tetap masih lanjut itu. kita telusuri terus. Belum tahu kita arahnya(modus korupsi). Kita selidiki terus,"katanya, Rabu (5/2).
Polisi ternyata sudah melakukak penyelidikan sejak tahun 2018. Namun saat ditanya lebih jauh, Kasat Reskrim Iptu Nur Istiono memilih tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pelaksana Tugas Kadis Perindag Kota Siantar tahun 2017 Jadimpan Pasaribu ketika dikonfimasi menjelaskan, pembangunan pasar tradisional Tozai itu selesai tahun 2017. Kemudian mereka menyerahkan asetnya ke Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ)
"Gimana aku menjelaskan ya. yang menggunnakan PD Pasar. Proses bangunan selesai 2017,"jelasnya.
Sementara itu Dirut PD PHJ Bambang Kancono Wahyono tidak menampik keterangan Jadimpan Pasaribu. Aset pasar tradisional Tozai itu diterima pihaknya pada tahun 2018.
Bambang Kancono Wahyono lebih lanjut mengatakan, pihaknya telah mengirim staff untuk diperiksa di Polres Pematangsiantar. Pemeriksaan itu, katanya untuk mengonfirmasi aset yang telah ditangani mereka.
"Diminta untuk klarifikasi ada. Dan membawa staff sesuai bagiannya. Kita kirim staff. Aset itu diterima jadi aset PD PHJ akhir tahun 2018. Iya kita sudah konfirmasi ke kasat. Minta data saja. Anggota saja lengkapi," ujar Bambang.
Kondisi pasar tradisional Tozai saat ini sangat tidak terawat. Amatan IDN Times, Rabu (5/2) sore di lokasi, banyak bangunan kios yang telah kumuh dan dikelilingi rumput liar. Beberapa kios terlihat jadi tempat penyimpanan barang bekas, seperti sepeda dan alat elektronik.
Kemudian di bagian tengah pasar, terlihat jelas sejumlah pria dewasa sedang bermain judi. Mereka memanfaatkan meja yang diletakkan di atas bangku beton untuk menutup aktivitas mereka.
"Sejauh ini kita gak tahu jadi lokasi perjudian. Sering kita turunkan petugas untuk membersihkan. Bagian depan itu sudah dibangun terdahulu. Yang dalam itu anggaran 2018. Kita terima aset aja,"terang Bambang.