Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Protes Banjir Rob, Warga Belawan Mandi Air Asin di Kantor Gubernur

Seorang massa aksi melakukan aksi mengguyur diri dengan air asin, sebagai bentuk protes terhadap banjir rob di Belawan, Kota Medan, Senin (18/10/2021). (Istimewa)

Medan, IDN Times – Kantor Gubernur Sumatra Utara digeruduk massa, Senin (18/10/2021). Massa yang berjumlah tidak kurang dari seratus orang itu adalah warga Kecamatan Belawan.

Massa yang datang menuntut solusi pemerintah ihwal banjir rob yang selama ini menerjang tempat mereka bermukim. Aksi masyarakat di depan kantor gubernur diwarnai dengan aksi mandi air asin oleh warga.

1. Warga protes air di rumahnya ikut menjadi asin

Warga Kecamatan Belawan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Senin (18/10/2021). (Istimewa)

Aksi diwarnai dengan mimbar bebas warga. Secara bergantian, perwakilan massa menyampaikan tuntutan. Banjir rob di Belawan, sudah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Akibat dari banjir itu, air asin masuk ke pemukiman. Sumber air mereka menjadi asin. "Air di tempat kami jadi asin karena banjir rob. Ini kami buktikan bahwa air laut di Belawan masih asin," kata Koordinator Aksi Khairil Chaniago dalam orasinya.

2. Seorang massa mandi di depan Satpol PP

Warga Kecamatan Belawan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Senin (18/10/2021). (Istimewa)

Di tengah orasi, seorang peserta aksi menerobos kerumunan. Dia membawa ember berisi air laut yang dibawanya dari Belawan.

Massa tersebut kemudian mandi di depan petugas Satpol PP yang berjaga di depan Kantor Gubernur Sumut. Dia juga membuat garis dengan air  asin itu tepat di depan Satpol PP yang berbaris.

Kemudian, dia mengangkat ember dan mengguyurkan air asin itu ke tubuhnya. "Hidup warga Belawan yang melawan," pekik mereka.

3. Banjir rob di Belawan seakan tidak diperhatikan pemerintah

Warga Kecamatan Belawan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Senin (18/10/2021). (Istimewa)

Saban tahun, masyarakat harus hidup dengan banjir rob. Belakangan justru banjir seakan tidak tersentuh penanganan pemerintah.

"Mereka hanya membuat rencana-rencana, tetapi sampai sekarang belum ada yang terealisasi," kata khairil.

Drainase  di sana disebut juga sudah rusak  parah. Reklamasi di pesisir Belawan juga semakin memperparah bencana yang tak kenal musim itu.

"Setiap kali turun hujan, setiap kali air pasang, tempat tinggal kami selalu terendam air laut," bebernya.

Mereka mendesak Pemprov Sumut, Pemkot Medan dan para wakil rakyat di DPRD Medan dan DPRD Sumut untuk segera mengatasi masalah itu di sana, salah satunya membangun tanggul pencegah rob di pinggr pantai, yang selama ini dijanjikan pemerintah.

Mereka juga meminta pemerintah segera merestorasi hutan mangrove yang selama ini menjadi tanggul alami sebagai penyangga air laut dan keseimbangan ekosistem di Belawan. "Hutan mangrove di tempat kami sudah rusak. Kami minta segera diperbaiki," pungkasnya.

Satu jam lebih menyampaikan tuntutan di sana, massa kemudian membubarkan diri. Gunernur Sumut, Edy Rahmayadi yang dituntut massa untuk menemui mereka, dilaporkan belum tiba di Medan usai mendampingi kontingen Sumut di ajang PON Papua.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us