Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pria yang Tikam 3 Anak Tetangga Mengaku Sakit Hati Diejek Orang Gila

Rudi Sihaloho, pelaku penikaman terhadap 3 anak tetangganya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Polisi telah melakukan sejumlah pemeriksaan kepada seorang pria bernama Rudi Sihaloho (40) yang melakukan penikaman terhadap 3 anak tetangganya. Dari keterangan yang didapatkan, pelaku mengaku sakit hati karena sering dicemooh oleh anak-anak itu dengan sebutan "orang gila" hingga "kudis".

"Menyesal pun saya tak ada lagi gunanya. Tak bisa saya kendalikan emosi saya. Orang itu tiga-tiganya mengintip dari bawah jemuran sambil mengejek 'kudis kudis' dan 'oorang gilaa! oorang gilaa!'," aku pelaku di depan awak media.

Terkini Rudi telah diboyong ke Polrestabes Medan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Barang bukti seperti pisau, sepeda, hingga handphone telah disita polisi.

1. Motif tersangka melakukan penikaman kepada 3 anak tetangganya karena sakit hati

Polisi sebut penikaman terjadi karena ada unsur sakit hati (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Wakapolrestabes Medan AKBP Anhar Rangkuti mengungkapkan bahwa terkini 2 dari 3 korban telah meninggal dunia. Sebelumnya D (2) telah meninggal lebih dulu di tangan Rudi, lalu menyusul sang kakak berinisial OS (5) yang tidak bisa diselamatkan setelah menjalani operasi.

"Dari 3 korban, 2 sudah meninggal dunia. Kemudian tersangka RS sudah diamankan Satreskrim Polrestabes Medan. Adapun barang bukti seperti pisau, handphone, dan sepeda," kata Anhar, Selasa (10/12/2024).

Lebih lanjut Anhar mengatakan bahwa motif tersangka berani menikam 3 anak tetangganya karena sakit hati. Tanpa pikir panjang ia melakukan aksi nekat itu sembari menggenggam pisau dapur miliknya.

"Motif dari tersangka karena sakit hati. Karena tersangka selalu diejek-ejek. Tapi itu akan kami dalami dan dalam prosesnya akan kami lakukan pemeriksaan, berjalannya waktu akan kami dalami lagi," tuturnya.

2. Polisi sebut pembunuhan tidak direncanakan, terjadi secara spontan karena tersangka tak bisa menahan emosinya lagi

Pisau yang digunakan tersangka membunuh korbannya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu Kompol Jama Kita Purba selaku Kasatreskrim Polrestabes Medan membenarkan bahwa saat itu suasana memang lagi sepi. Biasanya di Gang Dahlia, Jalan Masjid, ramai orang karena di dekat TKP ada sebuah warung.

Orang tua dari ketiga korban saat itu juga sedang bekerja. Diketahui sang ibu kerja sebagai perawat sementara ayahnya bekerja sebagai sopir mobil online.

"Di situ ada warung. Entah kenapa warung tersebut saat itu tutup. Kalau buka, barangkali ketahuan dan tidak terjadi kasus itu. TKP pertama di dekat rumah korban, kemudian yang kedua di dekat warung. Kita masih pendalaman para saksi, karena di sana saat insiden terjadi lagi sepi," terang Jama.

Pihaknya sampai saat ini masih mengejar keterangan tambahan. Termasuk apakah tersangka memiliki riwayat gangguan jiwa.

"Sementara belum (tes urine) kemungkinan besar negatif (narkoba) karena tidak ada kegiatannya mengarah ke situ. Kalau gangguan jiwa tidak. Ada penyakit lain atau tidak nanti akan kita pastikan lagi, ya," tuturnya.

Jama melanjutkan bahwa apa yang dilakukan oleh tersangka tidak direncanakan sebelumnya. Terjadi secara spontan karena tersangka sudah tidak tahan lagi mendengar ejekan anak-anak itu.

"(direncanakan) tidak. Spontan, ya. Kita akan pendalaman lagi. Yang jelas motifnya karena kesal, ya," pungkas Jama.

3. Tersangka: saya sering dipanggil "kudis" dan "orang gila"

Rudi Sihaloho, pelaku penikaman terhadap 3 anak tetangganya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu tersangka yang bernama Rudi Sihaloho tak urung menyampaikan mengapa dirinya dengan berani berbuat aksi pidana. Semua dilatarbelakangi karena sakit hati yang sudah ia kubur setahun lamanya.

"Menyesal pun saya tak ada lagi gunanya. Tak bisa saya kendalikan emosi saya," kata Rudi dengan suara bergetar.

Ketiga anak itu disebutnya sering mengejek dengan kata-kata yang tidak pantas. Yang paling sering dialamatkan kepada Rudi ialah sebutan "orang gila".

"Orang itu tiga-tiganya mengintip dari bawah jemuran sambil mengejek 'kudis! kudis!' katanya. Selama ini seringlah orang itu manggil aku 'orang gila! Awas ada orang gila di depan rumah kita!' Tapi orang tuanya tidak menegur anaknya," akunya.

Share
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Arifin Al Alamudi
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us