Polisi Klaim Tak Ada Unsur Pembunuhan Perempuan Tewas di Seirotan

Medan, IDN Times - Meski ditemukan meninggal dunia di rumahnya dengan luka tusukan senjata tajam, seorang perempuan berinisial AS (35 tahun) dinyatakan bukan korban pembunuhan oleh polisi. Hal ini diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung Iptu Parulian Sitanggang.
Luka tusukan yang ada di tubuh AS antara lain ada di leher dan dadanya. Menurut hasil penyelidikan melalui rekaman CCTV, ternyata AS meninggal karena melukai dirinya sendiri setelah sebelumnya terlibat bersitegang dengan rekannya, AK.
1. Tak ada unsur pembunuhan, perempuan berinisial AS tewas usai melukai dirinya sendiri

Parulian membenarkan kabar meninggalnya seorang perempuan di Seirotan bernama AS. Di rumah bercat hijau Jalan Pendidikan II, Dusun IV, AS ditemukan sudah tak bernyawa, Jumat (7/11/2025).
"Kami mendapatkan informasi diduga pembunuhan. Kami bersama tim gabungan, inafis, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kami mencari bukti petunjuk dan saksi. Di sana kami mendapatkan informasi bahwa yang tinggal di rumah tersebut bernana AK dan ada satu tamunya bernama Ade Silvia," ungkap Parulian, Minggu (9/11/2025).
Dari informasi yang pihaknya dapatkan, di rumah tersebut sempat terjadi perselisihan. Bahkan antara AS dan AK sempat berkelahi.
"Kemudian terjadi penikaman oleh AS terhadap AK. Kemudian AK berhasil melarikan diri dari dalam kamar. Setelah itu, ternyata AS menusuk dirinya sendiri menggunakan gunting yang menyebabkan dia meregang nyawa. Dari situ dapat kami lihat, bahwa AS melukai dirinya," lanjutnya.
2. Jenazah sudah dimakamkan dan polisi menghentikan penyelidikan kasus

Menemukan fakta yang sebenarnya, Parulian mengatakan bahwa AS tidak dibunuh. Karena hal tersebut, kasus ini resmi dihentikan penyelidikannya.
"Akibat menusuk diri sendiri, AS mendapatkan luka di bagian leher dan dada. Jenazah sudah dimakamkan dan pihak keluarga membuat pernyataan tidak dilakukan autopsi," ungkap Parulian.
Di dalam kamar tersebut tidak ada orang lain selain AS, AK, dan anaknya yang masih balita. AK yang sempat dilukai oleh AS kini mendapat perawatan di Rumah Sakit.
"Benar, AK masih dirawat di Rumah Sakit," pungkasnya.
3. Tetangga mengenal baik AS dan AK, mereka kerap memberi sedekah Jumat

Sebelumnya, Dwi Arianto (34 tahun) yang merupakan tetangga AK membenarkan kejadian tersebut. Saat itu ia terkejut melihat para tetangganya heboh mendengar keributan.
"Tadi memanggil bidan. Begitu masuk, korban sudah lemah tergeletak, lukanya di leher. Kami tahunya pagi jam 8.15 WIB," jelas Dwi.
Selama ini, AS dan RK dikenal baik oleh para tetangga. Bahkan kedua teman sejawat ini sering memberi sedekah Jumat.
"Dua-duanya baik. Mereka juga sering ngasih sumbangan ke kami tetangga dan juga sering memberi di Masjid untuk sedekah Jumat. Rajin kali mereka sedekah," ungkap Dwi.

















