Pertamina Pastikan Suplai BBM Jalur Laut Sudah Pulih
- Pertamina Patra Niaga memastikan suplai BBM untuk jalur laut sudah pulih di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang dilanda banjir hingga longsor sejak 25 November 2025 lalu.
- Aceh serta sebagian wilayah Sibolga masih mengalami hambatan distribusi karena akses jalan terputus. Pertamina Patra Niaga mempercepat pasokan BBM bagi alat berat milik Kementerian PUPR.
- Suplai LPG dialihkan ke jalur laut Kendala pasokan LPG masih terjadi, terutama di Aceh karena akses darat belum pulih sepenuhnya. Distribusi LPG ke Banda Aceh dialihkan melalui jalur laut dari Lhokseumawe.
Medan, IDN Times- Pertamina Patra Niaga memaparkan kondisi terkini terkait pasokan energi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang dilanda banjir hingga longsor sejak 25 November 2025 lalu. Saat ini suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jalur laut sudah pulih.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan operasional 19 terminal BBM di wilayah Sumatra bagian utara telah kembali normal setelah beberapa kapal pengangkut BBM kembali dapat bersandar.
“Dengan pulihnya suplai laut, stok BBM di terminal meningkat dan kini upaya pemulihan difokuskan pada akselerasi distribusi menuju SPBU titik-titik strategis,” ujar Mars Ega saat diwawancarai di Lanud Soewondo Medan Polonia.
1. Aceh serta sebagian wilayah Sibolga masih mengalami hambatan distribusi
Mars Ega menjelaskan bahwa sekitar 90 persen SPBU di wilayah terdampak bencana telah kembali menerima suplai BBM. Namun sejumlah titik di Aceh serta sebagian wilayah Sibolga masih mengalami hambatan distribusi akibat akses jalan yang terputus.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina Patra Niaga mempercepat pasokan BBM bagi alat berat milik Kementerian PUPR baik melalui drum maupun jerikenagar proses pembukaan jalur dapat berlangsung tanpa jeda.
“Pengiriman khusus juga dilakukan menggunakan pesawat Hercules TNI AU, termasuk hari ini yang mengangkut 25 drum Solar dan Pertamax ke Pinangsori, wilayah yang masih terisolir dari Sibolga, agar alat berat dapat segera beroperasi membuka jalur logistik dari dua arah,” jelasnya.
Operasi bantuan udara turut ditunjang dengan ketersediaan avtur untuk pesawat Hercules dan helikopter yang melakukan evakuasi serta distribusi bantuan.
“Pertamina Patra Niaga memastikan kebutuhan avtur untuk pergerakan pesawat bantuan tetap terjaga agar akses udara bagi masyarakat tidak terputus,” tegasnya.
2. Suplai LPG dialihkan ke jalur laut
Kendala pasokan LPG masih terjadi, terutama di Aceh karena akses darat belum pulih sepenuhnya. Untuk itu, distribusi LPG ke Banda Aceh dialihkan melalui jalur laut dari Lhokseumawe. Pertamina Patra Niaga menargetkan pemulihan distribusi LPG dapat dilakukan secara bertahap dalam dua hari ke depan.
Sebagai langkah percepatan layanan energi, Pertamina Patra Niaga mengerahkan 58 Awak Mobil Tangki (AMT) tambahan dari Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan Kalimantan. Jumlah tersebut akan ditambah hingga 80 AMT agar pengiriman BBM semakin cepat dan mampu menjangkau seluruh wilayah yang membutuhkan.
Mars Ega juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menggunakan BBM sesuai kebutuhan karena pasokan berada dalam kondisi terkendali.
3. Nomor darurat untuk kondisi genting
Pertamina Patra Niaga menyiapkan nomor khusus 0822-7692-9620 bagi instansi penting seperti rumah sakit, operator telekomunikasi, dan pengelola alat berat yang memerlukan suplai BBM cepat dalam kondisi darurat. Sementara layanan informasi bagi masyarakat tetap tersedia melalui Pertamina Contact Center 135.
Pertamina menegaskan komitmennya sebagai perusahaan energi yang mendukung target Net Zero Emission 2060, sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) serta penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini operasi.
