Operasi Gabungan Pencarian Korban Bencana di Taput-Humbahas Dihentikan

- Korban terakhir di Taput sudah ditemukan
- Satu korban hilang di Humbahas, keluarga disebut sudah ikhlas
- Korban tewas di Taput 38 orang, di Humbahas 10 orang dan 1 hilang
Medan, IDN Times- Banjir bandang dan longsor turut melanda Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Humbang Hasundutan (Humbahas). Kedua kabupaten ini berbatasan dengan Tapanuli Utara. Bencana itu turut menyebabkan korban jiwa dan hilang.
Tim SAR gabungan sudah menghentikan pencarian korban bencana di 2 kabupaten ini. Dari validasi data tim gabungan, seluruh korban sudah ditemukan, kecuali satu orang di Humbahas.
1. Korban terakhir di Taput sudah ditemukan

Kepala Kantor Basarnas Medan Hery Marantika mengatakan jika informasi korban terakhir ditemukan di hari ke-10 operasi. Korban itu ditemukan di Kecamatan Adian Koting.
"Jadi begini, di Tapanuli Utara itu terinformasikan oleh Tim SAR Gabungan, kita dapatkan informasi dari Sar Gabungan itu, yang ada satu korban di Pagaran Lumbung 1, satu korban di Desa Sibalanga. Ini semua di kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara. Ini yang sudah tervalidasi. Maka kemarin korban yang terakhir, yang satu orang itu, kita temukan pukul 15.47 WIB kemarin ya, di hari ke-10 operasi ini, dalam kondisi meninggal dunia," kata Hery Marantika di Posko Darurat Bencana Pemprov Sumut, Minggu (7/12/2025) malam.
Selanjutnya pihaknya menyerahkan laporannya ke Pemkab Tapanuli Utara. Untuk kabupaten ini dinyatakan sudah celar. "Artinya, di Tapanuli sudah kita serahkan dan kita laporkan dengan pemerintah Kabupaten Tapanuli, dan Kabupaten Tapanuli Utara, baik itu desa, kecamatan, sampai ke Kabupaten, menyatakan bahwa Tapanuli dinyatakan clear. Artinya, pelaksanaan kegiatan operasi SAR dianggap selesai," ucapnya.
2. Satu korban hilang di Humbahas, keluarga disebut sudah ikhlas

Begitu juga dengan pencarian korban banjir-longsor di Humbahas. Pihaknya sepakat untuk menghentikan pencarian bersama Bupati Humbahas dan keluarga korban. Di Humbahas diketahui ada 1 korban lagi belum ditemukan.
"Selesai, Bupati sudah tabur bunga, pihak keluarga sudah mengikhlaskan, dan walaupun kita tahu di situ masih ada satu korban, tapi karena memang pemerintahnya, kebijakan pemerintah dengan kesepakatan keluarga mengikhlaskan, maka personil SAR gabungan menghentikan dan kita lanjutkan pemantauan," ujarnya.
Namun menurutnya jika tanda-tanda korban ditemukan, pihaknya bakal kembali melakukan operasi pencarian. Mereka mengatakan akan memantau.
"Jadi Basarnas itu tidak pernah menghentikan pencarian, tetapi akan kita lanjutkan dengan yang namanya pemantauan. Akan kita buka lagi operasi ini bila mana ada tanda-tanda korban ditemukan," jelasnya.
3. Korban tewas di Taput 38 orang, di Humbahas 10 orang dan 1 hilang

Dari data yang divalidasi pihaknya, jumlah korban tewas di Taput sebanyak 38 orang dan sudahitemukan seluruhnya. Sedangkan di Humbahas ada 10 korban dimana 1 di antaranya belum ditemukan.
"Kurang lebih 38, itu sudah fiks dan sudah kita temukan, dan sudah kita serahkan ke stakeholder yang lain untuk proses penyerahan ke pihak keluarga ataupun pemakaman," bebernya.
Diakuinya, tantangan cukup sulit karena medan dan cuaca. Apalagi sering turun hujan dengan intensita yang sedang bahkan deras dengan durasi yang lama.
"Nah ini yang menjadi tantangan tim Sar Gabungan dalam melaksanakan upaya pencarian korban yang terindikasi masih tertimbun di material longsoran. Yang kedua, diinformasikan bahwa data korban ini karena ini akses jalan raya. Nah bisa saja dia sepanjang akses jalan raya, ada penduduk maupun warga yang melintas yang bukan di desa itu. Ini yang menyulitkan tim SAR Gabungan untuk memvalidasi data, namun dari Basarnas tetap akan berkoordinasi dengan Poosko, artinya kita input dulu jumlahnya, baru nanti dari tim yang lain akan mengidentifikasi korban ini milik siapa, warga mana," katanya.
Sejauh ini dari personil tim SAR Gabunganberjumlah 821 orang. Terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, kemudian Relawan,BPBD di Kabupaten juga, termasuk keluarga korban juga ikut mencari.
"Rujukan kita SK tanggap darurat, dan yang kedua adalah SOP Basarnas. Artinya kami juga akan berkoordinasi dengan pimpinan pusat Basarnas, apakah ini terus akan kita laksanakan pencarian setelah Pasca tanggap darurat, atau kita hentikan sesuai dengan SK," punkasnya.


















