Toba Samosir, IDN Times – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi perhatian lebih ke Danau Toba. Menyusul prioritas pembangunan pariwisata oleh Presiden Joko Widodo ke danau terbesar di Asia Tenggara itu.
Susi menitikberatkan kepada beberapa poin untuk Danau Toba. Mulai dari pengelolaan sampah plastik, Kermaba Jaring Apung (KJA) hingga nelayan yang melakukan aktifitas di sana.
Menteri yang terkenal dengan kenyentrikannya itu pun berkomitmen akan menindak tegas nelayan yang tidak ramah lingkungan di Danau Toba. Jangan sampai aktifitas nelayan malah merusak ekosistem Danau Toba.
“Saya minta aparat penegak hukum setempat beri tindakan kepada nelayan yang menangkap ikan menggunakan setrum atau racun ikan. Hal ini berbahaya karena dapat membunuh anakan dan indukan ikan. Merusak ekosistem perairan seperti itu harusnya ditenggelamkan” ujar Susi saat membuka Karnaval Pesona Danau Toba di Toba Samosir, Sabtu (14/9).
Mematikan ikan kecil, kata dia, sama halnya merusak rantai perkembangan ikan yang seharusnya bisa bertelur. Lambat laun ikan akan punah.
Dia juga mengatakan, kementerian siap memberikan bantuan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Pihaknya juga akan terus memberikan edukasi kepada nelayan.
“Bapak-bapak nelayan bisa gunakan Alat penangkapan ikan ramah lingkungan seperi pancing atau jaring. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga terbuka apabila ada usulan permohonan bantuan. Silakan diajukan melalui dinas setempat,” ujar Susi.
Susi percaya kesejahteraan nelayan dapat meningkat apabila kawasan Danau Toba dijaga dengan baik. Baik aktivitas perikanan maupun pengelolaan lingkungan bebas sampah plastik. Jika Danau Toba semakin baik, maka perekonomian masyarakatnya juga akan terangkat.
“Tolong hal ini diperhatikan baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah. Dengan terjaganya kehidupan dan kebersihan di Danau Toba, dapat menjadi daya tarik bagi turis dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Danau Toba,” tandasnya.