Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menteri Siti Nurbaya Soal Medan Zoo: Dibina Dulu

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Medan Zoo menjadi sorotan belakangan ini. Menyusul kematian berulang yang terjadi pada satwa koleksi di sana. Terhitung lima harimau mati dalam beberapa bulan saja. Penyebabnya, karena buruknya manajemen Medan Zoo dalam pengurusan satwa.

Belum lagi diduga kuat banyak kematian satwa yang tidak terlaporkan. Manajemen berulang kali terkesan bungkam soal kematian demi kematian ini.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar pun memberi komentar ihwal Medan Zoo. Apa kata Siti tentang taman satwa milik perusahaan daerah Pemko Medan itu?

1. Kementerian LHK tengah melakukan pembinaan

Suasana Medan Zoo (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menteri Siti Nurbaya mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pembinaan terhadap Medan Zoo sebagai pemegang izin lembaga konservasi. Kata dia, lembaga konservasi sudah memiliki standar seperti apa dalam pengelolaan dan pemanfaatan satwa.

Ditanyai soal evaluasi terhadap Medan Zoo, Siti enggan menjawab. “Kalau di pemerintahan yang disebut pengawasan itu namanya Binawas, pembinaan dan pengawasan. Jadi kalau masih bisa dibina, dibina dulu, jangan apa-apa disanksi,” kata Siti di Kota Medan, Rabu (6/3/2024).

2. Kata Siti, persoalan taman satwa tidak hanya terjadi di Medan Zoo

Influencer Medan memandikan gajah di Medan Zoo (Dok. Namira for IDN Times)

Siti pun menjelaskan, persoalan taman satwa tidak hanya terjadi di Medan Zoo. Di kota kota lain, persoalan juga terjadi.

KLHK, lanjut politisi NasDem itu, sudah melakukan langkah-langkah membantu pendampingan pengelolaan taman satwa. Bahkan pendampingan itu, klaim Siti, sebelum marak pemberitaan di media massa.

“Waktu kejadian paling heboh di Bandung, kemudian saya meminta tolong Taman Safari karena mereka paling baik sisi perawatan. Saya minta diperbantukan. Saya kemarin juga sebenarnya minta tadi dari taman safari ikut bareng juga ke sini (Medan Zoo). Tapi memang tidak semua langkah-langkah KLHK itu dibuka-buka (publikasi),” katanya.

Dia pun meminta pemerintah kota mengikuti standar pengelolaan lembaga konservasi sesuai aturan yang diamanatkan KLHK. Sehingga pengelolaan taman satwa bisa lebih baik.

“Jadi saya kira Pemdanya tinggal ikut saja standarnya dan kita bimbing,” pungkasnya.

3. Pengelolaan Medan Zoo dihujani kritik

Influencer Medan memberikan makanan dan penyimpanan makanan serta melakukan aksi bersih-bersih di Medan Zoo (IDN Times/Indah Permata Sari)

Kematian demi kematian di Medan Zoo sangat memprihatinkan. Pengelolaan Medan Zoo dihujani kritik. Termasuk pernyataan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution yang dinilai tida memiliki perspektif konservasi.

Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumut kerap mengkritik buruknya pengelolaan Medan Zoo. Termasuk transparansi informasi kepada publik.

“Kami mendesak otoritas terkait membuka data. Apa saja satwa yang ada di sana dalam 1 dekade terakhir, dan berapa yang sudah mati. Disertai penyebabnya. Kami menilai publik memiliki hak untuk informasi tersebut,” kata Direktur WALHI Sumut Rianda Purba.

Bagi WALHI harusnya Medan Zoo menjadi destinasi wisata dan tempat edukasi satwa bagi masyarakat. Perbaikan dan pembenahan terhadap manajemen, kata Rianda, harus dilakukan.

“Kita mau mendengar Medan Zoo menjadi pusat pengetahuan terhadap satwa, bukan pemakaman satwa,” katanya.

Rianda juga mendesak upaya darurat penyelamatan satwa. Salah satunya, memindahkan satwa ke lembaga konservasi yang lain untuk dirawat. Termasuk menutup Medan Zoo hingga perbaikan pengelolaan yang maksimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us