Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

May Day 2025, Buruh di Sumut Tuntut Rumah Murah dari Bobby

Seratusan anggota Partai Buruh Sumatra Utara menggelar unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day di depan Kantor Gubernur Sumut, Kamis (1/5/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Massa dari Partai Buruh Sumatra Utara menggelar unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau Mayday di depan Kantor Gubernur Sumut, Kamis (1/5/2025). Dalam aksi itu, massa menyampaikan beberapa tuntutan.

Massa sebelumnya menggelar longmarch dari kawasan Istana Maimun. Sesampainya di depan Kantor Gubernur, massa berorasi secara bergantian.

 

1. Bikin makan siang di depan gerbang, sentil kelompok yang rayakan Mayday bersama pemerintah

Seratusan anggota Partai Buruh Sumatra Utara menggelar unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day di depan Kantor Gubernur Sumut, Kamis (1/5/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Massa menunggu Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution menemui mereka. Namun, setelah panjang berorasi, Bobby tak kunjung hadir.

Pada saat istirahat, massa kemudian membentang daun pisang di depan gerbang Kantor gubernur. Kemudian, beberapa massa meletakkan makanan seperti Ubi rebus, nasi, dan beberapa lauk pauk.

"Kalau yang di sana makan siang nasi kotak. Kalau kita, makan ubi karena susah beli beras," ujar seorang massa dari pengeras suara, menyentil kelompok Buruh yang merayakan Mayday bersama pemerintah.

Untuk diketahui, Mayday bukanlah perayaan, melainkan peringatan. Mayday punya sejarah gelap dan memakan korban jiwa. Hari Buruh internasional bermula dari aksi mogok kerja besar-besaran di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886. Kala itu, jutaan buruh menuntut pengurangan jam kerja menjadi delapan jam sehari. Aksi ini memuncak dalam tragedi berdarah di Haymarket, Chicago, yang menewaskan sejumlah buruh dan polisi. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam gerakan buruh dunia.

2. Buruh PT SAM curhat tidak diberikan pesangon saat dipecat

Seratusan anggota Partai Buruh Sumatra Utara menggelar unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day di depan Kantor Gubernur Sumut, Kamis (1/5/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam aksi itu, sejumlah Buruh juga berkelit kesah soal nasib pemecatan yang dialami mereka. Adalah Edison Siallagan, Buruh PT Saraswati Anugerah Makmur yang dipecat.

Status Edison sebagai buruh harian lepas, membuatnya tidak mendapatkan jaminan perlindungan kerja. Setelah dipecat, Edison yang sudah bekerja selama enam tahun juga tidak diberikan pesangon. Bahkan perusahaan juga diduga memotong Tunjangan Hari Raya (THR) dirinya. Tidak hanya Edison, ada 200-an buruh di perusahaan produsen pupuk itu yang juga dirumahkan.

"Makanya kami berunjuk rasa, supaya tuntutan kami ini didengar sama pemerintah," ujar Edison.

3. Minta Bobby realisasikan perumahan murah dan layak untuk buruh

Seratusan anggota Partai Buruh Sumatra Utara menggelar unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day di depan Kantor Gubernur Sumut, Kamis (1/5/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam aksi itu, massa buruh juga menyampaikan sejumlah tuntutan. Mereka mendesak Gubernur Sumatra Utara Muhammad Bobby Afif Nasution merealisasikan perumahan murah dan layak untuk buruh.

Ketua Partai Buruh Sumut Willy Agus Utomo kepada awak media menyampaikan, selama ini banyak perumahan yang dibangun. Namun peruntukannya untuk masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas.

"Kami menunggu Bobby Nasution, merealisasikan, perumahan rumah murah yang layak," kata Willy.

Mereka juga mendesak pemerintah dan DPR RI mengesahkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang baru. Sehingga bisa mengakomodir hak-hak buruh. Mereka juga mendesak pengesahan Undang - undang Pekerja Rumah Tangga.

"Kami juga menuntut pemerintah segera membuat Satgas PHK, di mana di Sumut juga banyak terjadi PHK," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us