Medan, IDN Times - Masjid Amal Silaturrahmi di Jalan Timah Putih, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area, tepatnya di kawasan Kompleks Asia Mega Mas, Kota Medan, Sumatera Utara, dijarah ratusan orang, Selasa (22/10) malam.
Menurut Ketua BKM Indra Syafii Masjid Amal Silaturrahmi, penjarahan terjadi sekira pukul 23.30 WIB. "Jam 23.30 saya dapat kabar teman-teman Masjid ini akan dirobohkan atau dijarah oleh orang orang sebelah sana," ujar Indra kepada IDN Times, Rabu (23/10).
Selain menjarah, ratusan orang yang mendatangi Masjid Amal Silaturrahmi juga menyekap 10 pengurus Masjid.
"Teman yang ada di sini cuma 10 orang, mereka yang datang menjarahi 100 orang lebih. Jadi teman-teman yang ada tidak mau mengambil risiko akhirnya mereka membiarkan saja yang terjadi," jelas Indra.
Sejumlah barang-barang di masjid juga dirusak oleh para penjarah.
BKM Masjid Amal Silaturrahmi Medan melaporkan ke pihak Kapolsek Medan Area terkait penjarahan dan meminta pelaku mengembalikan barang yang dijarahi.
"Pada saat itu mereka sudah mengambil semua barang disimpan di gedung Perumnas. Lalu kita minta pihak kepolisian untuk meminta pelaku mengembalikan barang milik masjid yang dibawa. Kami melapor ke Kapolsek, akhirnya barang-barang dikembalikan 4 mobil dari hasil jarahan," papar Indra.
Indra juga meminta Kapolsek Medan Area mengusut tuntas kejadian tersebut.
"Kami meminta ke pihak kepolisian khususnya kapolsek medan area untuk melaksanakan tugas menangkap aktor intelektual dan aktor-aktor yang berhubungan dengan penjarahan di Masjid ini," terang Indra.
Seorang saksi bernama Anto mengatakan pelaku penyerangan juga merusak sejumlah peralatan yang berada di dalam masjid tersebut.
"AC, kipas angin, semuanya di rusak. Udah gitu orang itu juga mengambil karpet dan kotak amal," katanya seperti dilansir dari Antara Sumut.
Menurutnya setelah melakukan penyerangan, sekelompok orang tersebut juga hendak merobohkan masjid. Pada saat kejadian, mereka membawa satu unit alat berat ekskavator dan memasang sebuah seng dan kayu di sekeliling masjid tersebut.
Rencana aksi perobohan tersebut berhenti saat sejumlah ibu-ibu yang merupakan warga setempat menghadang mereka. Keributan hingga mengundang perhatian warga lainnya.
Melihat semakin banyak warga yang berdatangan, sekelompok orang tersebut langsung pergi.