Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Luncurkan Produk, Hafitaini Hijab.co Padukan Wastra Sumut dan Aceh

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis didampingi Wakil Ketua Dekranasda Sumut Sri Ayu Mihari menghadiri Grand Launching Hafitaini Hijab.co di Ballroom Kartini Hotel Le Polonia, Jalan Jenderal Sudirman Medan (Istimewa/IDN TImes)

Medan, IDN Times - Modernisasi saat ini tak lepas dari industri lifestyle. Namun, industri tersebut namun harus tetap mempertahankan nilai-nilai norma yang ada. Sehingga industri fashion berperan penting untuk menjaga nilai-nilai budaya tersebut.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sumatera Utara, Nawal Lubis menilai, industri lifestyle tetap harus menjaga norma keagamaan, adat istiadat dan budaya daerah. 

1. Motif hijab yang diangkat dalam Hijab.co merupakan wastra etnik Sumut dan Aceh

Ilustrasi kain nusantara (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Owner Hafitaini Hijab.co, Cut Hafitatul'aini, mengatakan motif hijab yang diangkat dalam karyanya itu merupakan wastra etnik Sumut dan Aceh.

"Untuk Sumut sendiri mengangkat motif Gorga, yang merupakan ciri khas masyarakat Batak Toba. Juga diproduksi motif songket pucuk rebung, sebagai lambang harapan baru, karena pohon bambu tidak mudah rebah oleh tiupan angin kencang," ujarnya. 

2. Keinginan Cut, hijab motif etnik daerah bisa diterima masyarakat

Unsplash/Satria SP

Kata Cut, penggunaan motif pucuk rebung ini bermaksud memberi keberuntungan dan harapan baru bagi penggunanya.

Sementara motif Pintu Aceh sendiri terinspirasi dari perhiasan Pinto Aceh yang dikerjakan seorang pengrajin perhiasan emas bernama Utoh Mud pada zjaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1935.

Pembangunan Pinto Aceh terilhami dari desain monumen peninggalan Sultan Iskandar Muda yaitu Pinto Khop, Pintu Taman Ghairah yang merupakan Taman Kesultanan Aceh.

“Kami berharap, hijab motif etnik daerah ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat masyarakat luas, tidak hanya Sumut,” sebutnya.

3. Sumut punya kain tradisional yang bisa dijadikan sebagai bahan fashion muslim

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis didampingi Wakil Ketua Dekranasda Sumut Sri Ayu Mihari menghadiri Grand Launching Hafitaini Hijab.co di Ballroom Kartini Hotel Le Polonia, Jalan Jenderal Sudirman Medan (Istimewa/IDN Times)

Menurut Nawal, Indonesia salah satu negara muslim terbesar, secara tidak langsung sebagai penyumbang produk busana muslim yang berpotensi dikembangkan ke ranah global. Agar nantinya kreasi para desainer yang mengikuti tampilan kekinian dan selera global, akan mampu mendorong pemulihan ekonomi masyarakat.

Sumut juga kaya dengan berbagai jenis wastra atau kain tradisional, yang bisa dijadikan sebagai bahan fashion muslim.

"Kita harus kenalkan Wastra Sumut yang selama ini hanya digunakan untuk acara adat, bahwai saat ini bisa menjadi kain tradisional yang siap pakai (ready to wear),” kata Nawal di Grand Launching Hafitaini Hijab.co, Senin (3/1/2022) malam.

4. Event busana muslim yang pernah dilaksanakan ada Fashion Muslim Festival (Mufest) Indonesia

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis didampingi Wakil Ketua Dekranasda Sumut Sri Ayu Mihari menghadiri Grand Launching Hafitaini Hijab.co di Ballroom Kartini Hotel Le Polonia, Jalan Jenderal Sudirman Medan (Istimewa/IDN Times)

Katanya, berbagai event busana muslim telah banyak dilaksanakan di antarnya Fashion Muslim Festival (Mufest) Indonesia yang diminati masyarakat, baik nasional maupun internasional.

“Sehingga hal ini bisa menjadi motivasi pelaku-pelaku fashion muslim terus berinovasi untuk memperoleh hasil yang lebih baik,” ucap Nawal.

Nawal berharap Hafitaini Hijab.co terus berinovasi dan memperkenalkan Wastra Sumut, sehingga mendapat perhatian dari konsumen dalam negeri maupun pasar global.

“Selamat atas launching produknya hari ini, terus berkreasi dan terus perkenalkan Wastra Sumut,” ucap Nawal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Masdalena Napitupulu
Arifin Al Alamudi
Masdalena Napitupulu
EditorMasdalena Napitupulu
Follow Us