Lansia Mengolah Limbah lewat Festival Laras Sembah, Catat Tanggalnya

Medan, IDN Times - Lewat keresahan tentang rasa ketidakpedulian dari anak-anak hingga sering dianggap tidak produktif lagi, Farida Lisa Purba berinisiatif akan menggelar Festival Laras Sembah atau Lansia Merias Serat Limbah. Festival yang berfokus pada lansia ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap lansia dan limbah. Meski sudah tua, lansia tetap bisa berkarya dan limbah bisa lebih bernilai.
"Limbah merupakan sesuatu yang bisa dimanfaatkan, setelah tidak berguna lagi dengan berbagai macam cara dilakukan untuk memisahkan mereka dalam kehidupan," jelas Farida di Ruang Kreatif 001 Teater Rumah Mata, pada Kamis (20/2/2025).
1. Ada 70 lansia yang akan ikut serta dalam festival

Sebanyak 70 lansia nantinya akan ikut serta, diantaranya 95 persen perempuan dan 5 persen laki-laki. Mereka juga merupakan pegiat seni serta masyarakat lansia yang ikut andil dalam festival pada proses pengolahan limbah menjadi karya seni rupa.
Lokasi acara akan digelar Jambur Ribu yang terletak di pinggir Sungai Bekala. Tidak hanya berfungsi sebagai ajang kreativitas, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan teladan kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan.
"Kegiatan ini memberdayakan para lansia untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki potensi yang berharga," ungkap Farida.
2. Misi lansia sebagai insan yang kreatif dan produktif dalam mengelola limbah di sungai dan kota

Farida menyebutkan manfaat kegiatan ini yaitu, memberdayakan para lansia sebagai insan yang kreatif dan produktif dalam mengelola limbah di sungai dan kota, menghadirkan ruang publik baru yang dapat dikembangkan fungsinya sebagai ruang pertemuan, rekreasi, healing, dan pusat kreatifitas lansia. Selain itu juga, menjadikan Jambur dan sungai sebagai panggung ekspresi diri para lansia yang berpotensi menjadi ekonomi kreatif, dan terciptanya ekosistem kesenian yang dapat dikembangkan dan lanjutkan dalam merawat lingkungan serta sungai yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat kota Medan.
Farida ingin menciptakan ruang kreatif bagi mereka yang sering dianggap tidak produktif.
"Kami juga merancang sebuah program berkelanjutan setelah Festival Laras Sembah yaitu Ruang Lansia Menara Masa Depan, sebuah program memposisikan lansia sebagai agen perubahan dan Sanggar Kreatifitas Budaya Lansia, tempat yang menjadi ruang pertemuan para lansia berkarya," ujar Farida.
Adapun rangkaian kegiatan festival telah dimulai sejak 21 Januari 2025, dengan berbagai aktivitas seperti Susur Sungai Babura dan Workshop Seni Rupa Mengelola Limbah. Sedangkan, puncak festival akan berlangsung pada 18 April 2025 dan 19 April 2025, di mana para lansia akan memamerkan hasil karya mereka dan menampilkan pertunjukan seni.
3. Diharapkan dengan hadirnya festival ini bisa menciptakan program berkelanjutan

Agus Susilo, pemilik Teater Rumah Mata yang juga salah seorang pelatih lansia, menjelaskan terkait proses selama latihan dan workshop.
"Kami ingin menunjukkan bahwa lansia tidak seharusnya dianggap sebagai limbah. Mereka memiliki banyak hal untuk ditawarkan," katanya.
Dia berharap, untuk menciptakan program berkelanjutan, Festival Laras Sembah diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem kesenian yang peduli terhadap lingkungan dan memberdayakan lansia.