Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kodam I/BB Gerebek Gudang Oli Palsu, Total Barang Bukti 30 Truk

Oli-oli palsu yang disita oleh Kodam I/BB (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Kodam I Bukit Barisan mengungkap lokasi yang diduga sebagai pusat produksi oli palsu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Tak main-main, dalam penindakan ini oli-oli palsu yang diamankan mencapai 30 truk.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Kasdam I/BB, Brigjen TNI Refrizal. Di mana ada 3 gudang yang memproduksi oli-oli palsu dari berbagai macam merk. Salah satunya ialah produk-produk dari Pertamina.

1. Kodam I/BB gerebek 3 gudang yang memproduksi oli palsu, 4 pekerja diamankan

Oli-oli palsu menyerupai produk Pertamina (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Refrizal mengatakan bahwa pengungkapan gudang yang memproduksi oli-oli palsu ini dilakukan setelah adanya informasi terkait dugaan keterlibatan anggota TNI dalam distribusinya. 3 gudang tersebut masing-masing berada di Kompleks Pergudangan Harmoni Tanjung Selamat, Kompleks Pergudangan Intan nomor 88F Jalan Letda Sujono, dan Kompleks pergudangan Intan nomor 8A.

"Penggerebekan ini dilakukan menyusul dugaan dari masyarakat soal keterlibatan oknum anggota TNI di lokasi tersebut, yang memback up atau melakukan tindakan ilegal. Menindaklanjuti informasi itu, kami melakukan pendalaman lebih lanjut dan berhasil menemukan beberapa lokasi yang diduga kuat sebagai pusat produksi," kata Refrizal, Rabu (19/2/2025) sore.

Lokasi-lokasi ini disebut Kasdam I/BB mencakup fasilitas injeksi, tempat pencampuran bahan, serta gudang penyimpanan produk yang siap diedarkan menyerupai produk asli. Dalam pengungkapan ini, sebanyak 4 orang pekerja diamankan oleh Kodam I/BB.

"Karyawan yang kita amankan ini mereka ada 4 orang. Akan kita proses dan mintai keterangan. Namun, tidak ada anggota TNI ternyata. Kodam diinformasikan awalnya, ternyata mereka tidak ada di sana. Jika pun ada keterlibatan anggota TNI, akan kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Akan diperiksa oleh Pom dan apabila positif akan kita jatuhi pidana," lanjutnya.

2. Total oli palsu yang disita mencapai ratusan ribu botol, diangkut pakai 30 truk

Kasdam I/BB Brigjen TNI Refrizal (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Hal yang mengejutkan terjadi pada saat pengungkapan. Di mana Kodam I/BB menemukan ribuan produk oli palsu di lokasi tersebut. Produk-produk ilegal ini terdiri dari berbagai merek, dengan total barang bukti mencapai lebih dari 30 truk.

"Dalam kegiatan penindakan yang dilakukan hari ini, ditemukan ribuan liter oli palsu yang sudah dikemas seperti merek Mesran, Meditran, Prima dan berbagai merk ternama lainnya yang siap untuk didistribusikan. Total barang bukti yang berhasil diamankan mencapai lebih dari 30 truk oli palsu yang ditemukan di berbagai titik penyimpanan," kata Refrizal.

Lebih rinci, Kasdam I/BB menjelaskan bahwa di lokasi pertama, barang bukti yang diamankan sebanyak 42.332 botol oli berbagai merk dan tipe jumlah total 44.797 liter. Lokasi kedua ditemukan 116.438 botol dengan total 91.459 liter produk mencatut Pertamina seperti Shell, Kastrol, Mesran, dan lainnya.

Di lokasi ketiga, sebanyak 100.706 oli palsu ditemukan dengan total 87.362 liter. Merk tersebut juga mencatut produk Pertamina seperti Ahm, Yamalube, Shell, Kastrol, Evalube.

"Jumlah total diperkirakan dari jumlah botol ada 259.466 botol atau 223.658 liter. Serta 112 drum pelumas dengan nilai ekonomis sebesar Rp11,6 miliar," bebernya.

3. Gudang oli palsu diprediksi telah 3 tahun berjalan

Oli-oli palsu yang disita oleh Kodam I/BB (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Refrizal mengatakan bahwa barang-barang ini akan diamankan dan serahkan kepada pihak kepolisian. Untuk pemilik, proses distribusi, hingga penjualan, Kasdam menyebut akan menyelidikinya lebih lanjut.

"Sementara kami belum menyelidiki akan dijual kemana. Karena hanya ada karyawan-karyawan yang tidak paham. Yang jelas kegiatan atau produksi di pabrik ini tentu merugikan masyarakat banyak. Karena ini barang palsu yang tak bisa dijamin kualitasnya. Kendaran akan jadi akibat penggunaan oli palsu ini," tutur Kasdam I/BB.

Gudang-gudang jni disebut Refrizal telah berjalan selama 2 sampai 3 tahun lamanya. Artinya, produk-produk tersebut diduga telah tersebar ke masyarakat.

"Penyelidikan masih terus berlangsung dengan fokus utama pada pelacakan jaringan distribusi serta identifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab. Kodam I Bukit Barisan siap berkoordinasi dengan Polda Sumut dan pihak terkait guna memperluas pencarian serta mengungkap kemungkinan keterlibatan jaringan di luar wilayah Medan. Masyarakat juga harus cerdas membeli oli. (jika tidak) yang seharusnya kendaraan bisa 20 tahun, malah jadi cepat rusak mesinnya," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us