Kena PHK? Begini Cara Klaim BPJamsostek di Sumut

12 Jan 2025, 21:15 WIB

Ilustrasi PHK karyawan (Pexels.com)

Medan, IDN Times- Badai PHK terus menghantui para pekerja di Indonesia, termasuk Sumatra Utara. Bila sampai kena PHK, para pekerja dapat segera mencairkan dana JKP BPJS Ketenagakerjaan.

Henky Rhosiedien, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana secara tunai. Untuk itu, katanya, teman-teman pekerja tidak perlu khawatir.

"BPJS Ketenagakerjaan akan terus menyiapkan, secara dana, teman-teman pekerja tidak perlu khawatir. Jadi kalau teman-teman pekerja untuk mengambil jaminan hari tuanya akan cepat kita proses," ujarnya beberapa waktu lalu.

1. Cairkan JKP hanya lima menit

ilustrasi PHK (pexels.com/Ariel Castillo)

Dikatakan Henky, jika ingin lebih cepat dalam mencairkan dana JKP maka dapat menggunakan JMO Jamsostek mobile. "Lebih cepat menggunakan Jamsostek mobile. Itu hitungannya gak sampai lima menit. Peserta upload data, klaim langsung cair ke rekening peserta," tuturnya.

Adapun total klaim yang dibayarkan sepanjang 2022, berjumlah Rp2,5 triliun di Sumatra Utara. Katanya, untuk sektor yang paling banyak yang mencairkan dana JKP adalah mereka yang pekerja bukan perima upah.

"Jadi kedepannnya karena kita fokus ke pekerja bukan penerima upah (BPU). Skup-nya luas, dari mulai pekerja rentan, ojek online, banyak," katanya.

2. Adanya regulasi baru yakni pemberian beasiswa sampai strata satu

ilustrasi pemecatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Henky menyebutkan, saat ini pihaknya terus mensosialisasikan manfaat untuk beasiswa, dikarenakan dengan adanya regulasi baru. Di mana, beasiswa yang dulunya hanya sampai dengan SMA, kini meningkat sampai dengan strata satu (S1).

Kemudian, pemberian edukasi kepada peserta BPJamsostek juga tertuang dalam manajemen program K3. "Program ini meliputi pemberian edukasi. Bagaimana pemberi kerja, para pekerja itu aman di dalam melaksanakan kerjanya," ucapnya.

3. Pentingnya mendapat jaminan sosial

ilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Dikatakan Hengky, saat ini pihaknya juga mengedukasi para pekerja yang memiliki anak agar tidak khawatir dengan biaya pendidikan di masa mendatang.

"Bagi dua anak pekerja, apabila terjadinya risiko, misalnya kecelakaan kerja meninggal. Anaknya itu akan mendapat beasiswa," jelasnya.

Ia juga menyampaikan kepada pekerja, khususnya kepada masyarakat pekerja untuk pentingnya mendapat jaminan kesehatan sosial. Hal tersebut digaungkan lewat tagline kerja keras bebas cemas.

"Artinya, setiap pekerja harus punya motivasi kerja tanpa adanya rasa cemas. Dengan adanya peserta mengikuti program jaminan ini, maka tidak ada rasa cemas lagi," ungkapnya.