Jelang Lebaran Tahun Ini, Pasar Murah di Binjai Ditiadakan

Binjai, IDN Times - Pandemik virus corona (COVID-19) berdampak pada sejumlah kebijakan diambil Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Salah satu kebijakan agar masyarakat membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain (physical distancing).
Salah satu hal yang menjadi tradisi adalah pasar murah sebagai tempat menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau jelang lebaran. Tahun ini pasar murah di Binjai dipastikan tak digelar.
1. Kasus COVID-19 masih terus mengalami peningkatan di Sumut

Apa lagi, disebutkan dia, pandemik COVID-19 di Sumatera Utara, (Sumut) masih terus mengalami peningkatan. Dampaknya, beberapa kebijakan terus diperketat guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah kebijakan penerapan social distancing.
"Kita baru saja menggelar rapat dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Dari rapat itu, Sumut masih mengalami peningkatan pasien positif Covid-19. Sehingga harus melakukan tindakan yang lebih ekstra dari penanganan sebelumnya," ujar Hedi.
2. Bantuan langsung dinilai lebih efektif ketimbang pasar murah

Lagian, kata Hedi, tahun ini beberapa mata anggaran diminimalisir salah satu anggaran pasar murah sangat minim. Meski ditiadakan, pemerintah memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak COVID-19. Dan kegiatan ini dirasa lebih efektif dan menyentuh langsung ke masyarakat.
"Dalam waktu dekat Pemko Binjai, kembali akan menyalurkan bantuan tahap dua. Kami pikir, bantuan ini lebih diharapkan masyarakat ketimbang pasar murah yang harus tetap mengeluarkan uang," tegas dia.
3. Susah cari uang, kebutuhan bahan pokok relatif murah

Sementara itu pantauan di pasar, jelang Hari Raya Idulfitri, harga kebutuhan pokok di Pasar Tavip Kota Binjai, Sumatera Utara, relatif murah. Hanya sebagian kecil kebutuhan pokok yang bertahan dengan harga cukup tinggi. Di antara kebutuhan pokok dengan harga miring, yakni telur ukuran besar Rp1.200 per butir, tomat Rp5 ribu per kg, sayur mayur seperti bayam dan kangkung Rp500 per ikat.
Sementara, ayam potong mulai stabil dengan harga Rp29 ribu per kg dan bawang merah masih bertahan dengan harga Rp58 ribu sampai Rp60 ribu per kg. "Kebutuhan pokok memang masih cukup murah. Tapi pendapatan tidak seperti biasa. Jadi sama saja, murah pun harga kebutuhan pokok, tetap sulit juga membelinya," kata Emi, pedagang di Pujasera yang sudah 2 pekan tak beraktivitas.