Medan, IDN Times - Sebagai orang tua zaman now, menjaga kesehatan anak adalah prioritas utama, termasuk memastikan imunisasi mereka lengkap. Salah satu vaksin yang penting dan wajib diberikan adalah vaksin campak rubella atau vaksin MR.
Campak dan rubella memang terdengar klasik, tapi dampaknya bisa serius, mulai dari komplikasi otak hingga cacat bawaan. Berikut sejumlah fakta penting terkait vaksinasi MR dilansir dari Hello Sehat.
Imunisasi campak rubella sudah jadi bagian dari program imunisasi rutin pemerintah. Berdasarkan panduan Kementerian Kesehatan RI, anak setidaknya menerima tiga dosis vaksin campak rubella. Dosis pertama pada usia 9 bulan, kedua pada usia 18 bulan dan ketiga pada usia 5 sampai 7 tahun.
Jika anak belum menerima dosis pada waktu tersebut, bisa dilakukan vaksinasi susulan. Jangan khawatir, menurut WHO, vaksin MR tetap efektif meskipun diberikan terlambat, dan tidak perlu mengulang dari awal.
Campak dan rubella bukan penyakit biasa. Anak yang tidak divaksin punya risiko tinggi tertular dan mengalami komplikasi berat seperti, campak yang bisa menyebabkan radang otak (ensefalitis), kebutaan, pneumonia, hingga kematian. Kemudian, penyakit rubella yang meskipun ringan pada anak, sangat berbahaya untuk ibu hamil karena bisa menimbulkan sindrom rubella kongenital (CRS) yang berdampak cacat lahir atau kematian janin.
Dengan vaksinasi, kita bukan hanya melindungi anak sendiri, tapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat.
Kalau anak kamu belum sempat vaksin MR sesuai jadwal, tenang saja. Ada yang namanya catch-up vaccination alias vaksinasi susulan. Vaksinasi susulan bisa dilakukan di, Puskesmas, Posyandu dan Faskes pemerintah lainnya.