Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Strategi Kampus STIK-P Medan untuk Menarik Calon Mahasiswa Baru

IMG_6859.jpeg
Puket 1 Sekolah Tinggi Komunikasi "Pembangunan" Kota Medan, Austin Antariksa Tumengkol (IDN Times/Indah Permata Sari)
Intinya sih...
  • STIK-P mengalami peningkatan mahasiswa baru sejak pandemi Covid-19
  • Roadshow menjadi strategi utama STIK-P untuk menarik calon mahasiswa baru
  • STIK-P menargetkan membuka program S2 dalam ilmu komunikasi untuk mahasiswa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Penerimaan mahasiswa baru saban tahun menjadi momentum Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia untuk meraup sebanyak mungkin mahasiswa baru. Beragam program menarik seperti beasiswa, fasilitas ciamik kampus, program studi akreditasi hingga prestasi mahasiswa di berbagai perlombaan antar kampus bak menjadi senjata unggulan yang ditawarkan kepada calon mahasiswa.

Meski gencar menawarkan beragam program menarik, ternyata beberapa tahun terakhir diduga ada fenomena turunnya jumlah mahasiswa baru yang memilih kuliah di kampus swasta. Pemicu utamanya adalah, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tiap tahun kuota penerimaan mahasiswa baru melalui berbagai jalur seleksi terus meningkat, khususnya jalur Mandiri. Faktor lain adalah beasiswa KIP dari pemerintah kuota ke PTN lebih besar.

Alhasil, kondisi tersebut menjadi magnet calon mahasiswa memilih kuliah di PTN notabene dinilai lebih prestise dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mungkin lebih murah ketimbang PTS.

1. Meski tidak signifikan, STIK-P sejak Covid mengalami peningkatan Maba

IMG_6851.jpeg
Puket 1 Sekolah Tinggi Komunikasi "Pembangunan" Kota Medan, Austin Antariksa Tumengkol (IDN Times/Indah Permata Sari)

Namun, salah satu kampus di Kota Medan yaitu, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi "Pembangunan" (STIK-P) Medan sejak pandemik COVID-19 ternyata mengalami peningkatan hingga kini meski tidak signifikan. Apalagi, adanya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dimanfaatkan oleh para mahasiswa saat ini.

"Jadi, alhamdulillah mahasiswa dalam 4 tahun terakhir. Sejak tahun 2020, justru sejak Covid itu mahasiswa bertambah terus. Walaupun tidak dalam jumlah yang signifikan, tapi itu suatu kejutan juga," kata Austin Antariksa Tumengkol sebagai Puket 1 STIK-P Medan.

Lanjut Austin, STIK-P merupakan kampus para anak komunikasi yang mencetak seseorang menjadi jurnalis, Public Relations (PR) dan Broadcaster.

"Ternyata masih banyak yang berkeinginan untuk kuliah, tetapi tergendala finansial. Alhamdulillah KIP itu agak sedikit membuka jalan bagi kita mendapat mahasiswa baru," tambahnya.

Secara umum, yang menjadi kendala bagi PTS adalah jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan secara mandiri oleh PTN. Sebab, ini menjadi pilihan bagi calon Maba dengan segala upaya meski harus membayar uang kuliahnya "lebih" asal bisa masuk pada kampus negeri.

2. Roadshow menjadi salah satu strategi STIK-P menggaet Maba

IMG_6852.jpeg
Puket 1 Sekolah Tinggi Komunikasi "Pembangunan" Kota Medan, Austin Antariksa Tumengkol (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sejak tahun 2010, roadshow dari satu sekolah ke sekolah lainnya menjadi strategi utama STIK-P untuk menarik para calon Maba sekaligus memperkenalkan kampus orange ini.

"Sekarang ini bukan lagi nama kampus lulusan yang dilihat, tapi kualitas kompetensi daripada lulusan itu tadi. Saat ini kita masih bisa claim bahwa STIK-P masih mendominasi, kalau namanya lulusan di jurnalistik ya," jelas Austin.

Selain roadshow, sebagai upayanya pihak kampus juga menggandeng kembali para mahasiswa yang belum tamat ataupun yang belum lulus dari STIK-P untuk menyelesaikan perkuliahan dengan berbagai kemudahan.

Setiap tahunnya, para mahasiswa STIK-P ini tidak hanya berasal dari wilayah Medan saja, tapi juga berasal dari Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, Serdang Bedagai, Binjai, hingga di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi dan wilayah sekitaran Medan lainnya. Beragam sumber informasi juga didapat oleh para calon mahasiswa mulai dari keluarga dan temannya yang sudah kuliah di STIK-P hingga media sosial.

Seperti pada umumnya, kendala bagi para calon Maba untuk kuliah adalah sulit membagi waktu jika sudah bekerja dan juga faktor ekonomi yang tidak mampu dalam biaya.

"Jadi ya salah satu yang bisa dibilang nilai plus kita, mungkin karena kita kampus sore. Masih banyak mahasiswa bisa bekerja dulu. Karena kan mahasiswa ini ada yang masih dibiayai orang tua, ada yang ingin bekerja untuk meringatkan orang tua, ada yang memang bekerja untuk bisa biaya kuliah, ada yang memang merantau dan sebagainya," ujarnya.

Meski begitu, Austin menyarankan kepada Maba yang bekerja untuk bisa fokus pada masa perkuliahannya.

3. STIK-P menargetkan untuk membuka S2 agar mahasiswa melanjutkan dunia pendidikan dalam Ilmu Komunikasi

IMG_6853.jpeg
Puket 1 Sekolah Tinggi Komunikasi "Pembangunan" Kota Medan, Austin Antariksa Tumengkol (IDN Times/Indah Permata Sari)

Terkait akreditasi, fasilitas, serta prestasi mahasiswa dan promosi menjadi peranan kunci menjaring Maba di kampus swasta. Menurut Austin hal ini cukup berpengaruh. Seperti contohnya mata kuliah yang masih tinggi diminati para Mahasiswa adalah dunia fotografi.

"Banyak orang yang mau mendalami ilmu fotografi itu, mencari kampus yang memang fotografinya lebih spesifik. Banyak orang masuk STIKP hanya gara-gara masuk UKM Potret," katanya.

Untuk fasilitas, STIK-P tahun ini mendapat bantuan dari Kementerian sebagai sarana mendukung belajar mengajar.

"Kita lagi berusaha gimana caranya supaya Lab Radio masih bisa berlanjut dan aktif lagi, terus kita lagi mau fokus untuk mungkin penambahan ruangan dan sebagainya," tutur Austin.

Selain sarana dan prasarana yang akan ditingkatkan lagi, STIK-P menargetkan untuk menambah perkuliahan bagi mahasiswa yang ingin melajutkan S2. Tapi masih menunggu satu doktor lagi karena ada syaratnya.

"Kemarin, ada pemikiran untuk buat prodi baru. Tapi, saya menawarkan sama Ketua untuk membuka S2 daripada membuat prodi baru, karena kelihatan potensi ini ada pada mahasiswa S1 untuk lanjut di S2," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Live Tik Tok Berujung Maut, Seorang Pemuda di Langkat Tewas Ditikam 

28 Sep 2025, 15:00 WIBNews