Indonesia Master 2019 Digelar Hari Ini, Berikut 5 Fakta Menariknya

Sejak pertama kali digelar tahun 2010 silam, cuma ada satu orang saja yang bisa mempertahankan gelar secara beruntun. Sisanya, mayoritas nomor setiap tahun dimenangkan pebulutangkis berbeda.

Tercatat, cuma ganda putra, Mohammad Ahsan dan Bona Septano saja yang berhasil memenangkan gelar secara beruntun, yakni pada tahun 2010 saat turnamen itu perdana digelar dan setahun setelahnya.

Ajang Indonesia Master seakan menjadi momok menakutkan bagi peserta dari negara lain pada nomor ganda putra. Bagaimana tidak, sejauh turnamen ini digelar sulit bagi ganda putra negara lain untuk bisa mencuri gelar di Indonesia Master.

Dari delapan kali pergelarannya, hanya sekali saja ganda putra Indonesia tak bisa meraih prestasi tertinggi, yakni saat pasangan dari Korea Selatan, Kim Gi-jung dan Kim Sa-rang yang mampu menjadi juara pada tahun 2012. Sisanya, tak sekalipun ganda putra negara lain mampu catatkan prestasi terbaik di ajang ini.

China biasanya selalu berhasil mengukirkan prestasi terbaik di setiap nomor dalam setiap perhelatan Grand Prix. Namun, hal itu tak berlaku di Indonesia Master, sebab dari lima nomor yang dipertandingan sejak digelarnya Indonesia Master tak semua nomor bisa di sapu bersih.

Tercatat, selama turnamen Indonesia Master dihelat, tak sekalipun mereka bisa meraih hasil terbaik di ganda putra. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia Master tak ramah bagi ganda putra asal China.

Pasangan Ganda campuran, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad tercatat sebagai pebulutangkis yang paling banyak megoleksi gelar di ajang Indoensia Master. Total, tiga gelar telah mereka koleksi, yakni edisi pertama tahun 2010, 2012, dan 2015.

Dalam hal jumlah gelar, tak ada satupun yang bisa meraih gelar tersebut. Yang paling dekat adalah Ganda putra Indonesia, Ahsan-Bona serta ganda putri China, Luo Ying-Luo Yu yang sama-sama meraih dua gelar di ajang ini.

Ajang Indonesia master kali ini juga merupakan kejuaran terakhir yang akan dijalani oleh pasangan Ganda campuran, Liliyana Natsir dan Tantowi Ahmad. Sebab, Butet sapaan akrab Liliyana Natsir, memutuskan untuk gantung raket usai kejuaran ini.

Jika keduanya bisa meraih kemenangan, rekor pengoleksi gelar pun akan tetap dipertahankan. Mereka akan bisa mengumpulkan empat gelar dari kejuarann ini, dan itu merupakan satu-satunya di dunia.