Harga Emas Terus Naik, Cetak Rekor Tertinggi Rp2,26 Juta

- Masyarakat dilema membeli emas karena sudah mahal
- Harga emas masih berpeluang naik dengan catatan tensi geopolitik kian memanas
- Disarankan untuk investasi ke emas sebaiknya menggunakan dana lebih
Medan, IDN Times - Harga emas belakangan alami kenaikan secara terus menerus seakan tanpa jeda sama sekali. Sejak pertengahan agustus 2025, harga emas dalam tren naik seakan tanpa memberikan jeda waktu untuk rehat.
Kenaikan harga emas yang saat ini mencapai $4.225 per ons troy, atau sekitar Rp2.26 juta per gram mengacu kepada kurs Rupiah 16.565 per US Dolar.
"Dan tentunya bukan hanya memicu inflasi, justru juga memicu dilema ditengah masyarakat," jelas salah satu ekonom, Gunawan Benjamin pada IDN Times.
1. Masyarakat dilema membeli emas karena sudah mahal

Dia menyebutkan adapun dilema bagi masyarakat saat ini adalah takut untuk membeli emas karena harganya sudah kemahalan, tetapi disisi lain harga emas terus mencetak rekor tertinggi baru.
"Itu kalau dilihat dari persfektif dari masyarakat sebagai konsumen atau investor emas, dan persfektif pedagang justru bisa tidak jauh berbeda, takut membeli emas karena kuatir harga emas bisa turun dan memicu kerugian saat dijual ke pembeli," jelasnya.
2. Harga emas masih berpeluang naik dengan catatan tensi geopolitik kian memanas

Yang dibutuhkan masyarakat dan pedagang saat ini adalah proyeksi yang akurat terkait harga emas kedepan. Sehingga, bisa memiliki gambaran untuk mengatur strategi dalam bertransaksi emas. Saat ini harga emas batangan dijual dikisaran Rp2,4 juta per gram di Sumut.
Harga tersebut memang lebih tinggi dari acuan harga internasional yang saya sebutkan sebelumnya.
Menurutnya, hal ini wajar saja karena tidak berada dalam pasar emas yang sama. Tetapi, kedepan harga emas masih berpeluang naik dengan catatan tensi geopolitik kian memanas atau justru menyulut terjadinya perang baru, kondisi ekonomi global kian tidak menentu setelah pecah perang dagang, hingga minimnya kepercayaan investor terhadap instrumen keuangan sehinga berlaih ke instrumen komoditas seperti emas.
3. Disarankan untuk investasi ke emas sebaiknya menggunakan dana lebih

Dia menyarankan, untuk investasi ke emas sebaiknya menggunakan dana lebih atau excess fund yang tidak terpakai. Sehingga, masyarakat tidak langsung panik saat tiba-tiba harganya terkoreksi.
Selanjutnya, belilah emas batangan dibandingkan dengan emas perhiasan. Terus kumpulkan informasi yang memiliki hubungan dengan perubahan harga emas.
"Dengan begitu kita akan terhindar dari dilema yang sulit bagi kita untuk membuat keputusan. Transaksi jual beli emas sebaiknya juga dilakukan dalam termin investasi yang panjang. Jangan lakukan transaksi jual beli emas dalam jangka pendek. Apalagi bei emas batangan yang harga bid atau offernya (harga beli dan harga jual) ditentukan oleh toko, butik atau marketplace," tutupnya.