Guyubnya Warga Kampung Kolam Ikut Karnaval Kemerdekaan

Deli Serdang, IDN Times - Semangat 45 terpancar lewat raut hingga langkah seluruh masyarakat Kampung Kolam, Percut Seituan, saat melakukan pawai kemerdekaan Indonesia ke-80. Dari orang tua hingga anak kecil guyub dan kompak memakai atribut-atribut nyentrik.
Bukan semata ingin memenangkan berbagai kategori lomba saja, namun semangat kerukunanlah yang paling mereka idam-idamkan. Sehingga tak heran jika sepanjang jalan di Kampung Kolam pada pukul 7 pagi sudah macet total dipenuhi masyarakat yang antusias ikut pawai.
1. Tiap dusun bawa tema karnaval berbeda-beda, ada yang bertema hantu rimba TNI AD sampai masa penjajahan Belanda

Kemeriahan dan kekuatan komunal tersaji cukup kental di Kampung Kolam. Perayaan akbar yang rutin dihelat tepat 17 Agustus ini sekaligus menjadi rasa syukur masyarakat atas berkah kemerdekaan.
Pantauan IDN Times, pukul 7 pagi masyarakat sudah berdesakkan untuk tampil eksis. Mereka menempuh perjalanan beberapa kilometer melakukan pawai dengan pakaian khasnya.
"Setiap dusun di Kampung Kolam semuanya melakukan pawai. Dan kami juga mengangkat tema yang berbeda-beda. Kalau konsep kita hantu rimba, dari Dusun 4," ungkap Aidil Ambi, warga yang cosplay layaknya personel hantu rimba Kopassus TNI AD.
Aidil tak peduli apakah nantinya dusun mereka mampu menyabet sejumlah hadiah dari perlombaan. Yang penting baginya adalah rasa kekeluargaan sesama penduduk kampung dapat tercipta lewat perayaan kemerdekaan.
"Tentu kami sangat senang. Saya sendiri sudah 2 kali ikut pawai. Harapan saya di momen kemerdekaan ini, semoga desa saya lebih maju dan semoga Indonesia tidak banyak korupsi," harapnya.
2. Festival Kemerdekaan jadi ajang guyub dan kerukunan warga Kampung Kolam, tahun 2025 jadi tahun ke-7 festival dihelat

Bukan hanya pawai dengan mengenakan pakaian-pakaian nyentrik, namun masyarakat juga tampak memodifikasi kendaraan dengan bentuk macam-macam. Ada yang seperti mobil kenegaraan semasa orde lama, kuda milik Diponegoro, hingga Tank beserta alutsista TNI Angkatan Darat.
"Tujuan kita tetap sama, kita menjaga kekompakan, keguyuban, gotong royong dari masyarakat yang selalu antusias menyambut kemerdekaan melalui festival ini," kata Angga Pratama, Ketua Panitia Festival Kemerdekaan.
Seusai melakukan pawai dan karnaval, para penduduk desa berkumpul di lapangan terbuka. Di sana mereka tak lupa melangsungkan upacara bendera sebagai tanda hormat dengan sang saka.
"Ini sudah menjadi tahun ke-7 kita melakukan acara seperti ini. Dan insyallah ini akan menjadi event yang rutin diadakan setiap tahun," lanjutnya.
3. 13 dusun terlibat dalam perlombaan 17 Agustus, bahkan persiapannya sudah lebih dari 2 bulan

Kerja keras dalam karnaval kemerdekaan di Kampung Kolam tak dapat dianggap sepele. Masyarakat bahkan bergotong royong merias desanya sejak 2 bulan sebelum 17 Agustus tiba.
"Semua masyarakat dari yang muda dan tua berpartisipasi. Mulai dari gotong royong dusun, kreativitas dusun, sekolah yang ada di sini juga kita ikut perlombakan. Sehingga sekolah di sini menjadi sekolah yang baik," ungkap Angga.
Total ada 13 dusun di Kampung Kolam. Angga mengatakan seluruh masyarakat terlibat dalam menyukseskan karnaval. Pantauan IDN Times, tiap-tiap dusun dihias dengan kreativitasnya masing-masing.
Ada yang memajang replika helikopter dan tank di depan gapura, boneka-boneka sawah, reog Ponorogo, hingga bambu runcing yang menjadi ikon perjuangan pahlawan.
"Kami di sini menyelenggarakan beberapa lomba. Di antaranya ada lomba gapura dusun, lomba kreativitas dusun, kebersihan dusun, kreativitas pawai, baru ada cosplay karnaval. Untuk sekolah ada lomba sepeda hias dan baju karnaval. Tahun ini kita tambah baru yaitu 5 K. Jadi tak hanya dalam sekolah, lingkungan sekolah juga harus bersih," pungkasnya.