Guntur Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Pentingnya Kesetaraan Autis

Medan, IDN Times - GUNTUR (Gerakan Untuk Rakyat) bersama 150 partisipan menggelar acara "Creautinity" atau kreatifitas bersama para anak-anak autis di Kave Coffee, Jl. SMTK Medan No.5, Padang Bulan Selayang I, Medan, Sumatera Utara. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan dan penerimaan terhadap anak-anak autis, dengan kegiatan yang inklusif dan penuh makna.
Acara dimulai dengan menyambut para peserta, pengunjung, dan keluarga anak-anak autis yang hadir. Kemudian, perkenalan panitia dan adik-adik autis satu persatu, dan sesi makan bersama.
Makanan yang disajikan disusun dengan penuh perhatian, dengan variasi menu yang mudah dinikmati oleh anak-anak. Makan bersama ini menjadi momen untuk beristirahat dan bersosialisasi, menciptakan suasana hangat dan akrab.
Kegiatan makan bersama ini berlangsung, yang diselingi dengan obrolan ringan dan canda tawa antar orang tua serta anak-anak.
Workshop interaktif yang menjadi inti acara dimulai dengan berbagai stan aktivitas kreatif yang menarik.
1. Mereka diberikan kebebasan untuk menggambar sesuai imajinasi masing-masing

Stan pertama adalah melukis kanvas, anak-anak dapat mengekspresikan diri melalui warna dan gambar. Mereka diberikan kebebasan untuk menggambar sesuai imajinasi masing-masing, didampingi oleh relawan yang membantu memberikan arahan ringan.
Di stan kedua, yaitu meronce, anak-anak belajar membuat gelang dan kalung dari manik-manik warna-warni, yang bertujuan mengasah keterampilan motorik halus dan meningkatkan ketelitian.
Stan ketiga adalah face painting, yang menarik perhatian anak-anak untuk mencoba riasan karakter-karakter lucu sesuai keinginan mereka. Semua aktivitas di stan ini berhasil menciptakan suasana yang penuh dengan tawa dan keceriaan.
Acara diakhiri dengan sesi menyanyi bersama yang memberikan ruang bagi adik-adik autis untuk menunjukkan bakat mereka dalam bernyanyi, lalu dilanjut permainan "kereta api". Permainan ini melibatkan anak-anak, orang tua, dan relawan, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat. Setelah permainan ini, setiap anak mendapatkan boneka sebagai kenang-kenangan, yang diberikan langsung oleh Guntur dimana boneka ini hasil dari donasi teman-teman yang sebelumnya sudah dikumpulkan sebagai simbol cinta dan dukungan untuk anak-anak autis.
Acara kemudian ditutup dengan bernyanyi bersama, menyanyikan lagu-lagu yang sederhana dan mudah diikuti, menambah kehangatan pada penutupan acara.
2. Ditekankan bahwa anak autis sering kali menjadi kelompok termarjinalkan

Kenny Brata Pelawi sebagai ketua panitia Creautinity menekankan bahwa anak autis sering kali menjadi kelompok termarjinalkan yang membutuhkan lebih banyak dukungan dan pemahaman dari masyarakat luas.
Menurutnya, “Creautinity” diadakan sebagai upaya untuk menghapus stigma sosial dan memberikan kesadaran bahwa anak-anak autis tidak berbeda dengan yang lain, hanya memerlukan pendekatan khusus dan lebih ramah.
Para pengunjung tampak sangat antusias selama acara berlangsung dan banyak yang berharap agar acara serupa dapat diadakan secara rutin. Tingginya partisipasi ini menunjukkan dukungan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan anak-anak autis.
3. Creautinity sebuah simbol solidaritas untuk memberikan ruang yang aman dan menyenangkan

Renaldo Diaz Simbolon selaku founder GUNTUR mengatakan, “Creautinity” bukan hanya sekadar acara, tetapi sebuah simbol solidaritas untuk memberikan ruang yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak autis serta keluarga mereka.
Dengan dukungan dari masyarakat, diharapkan acara ini dapat menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di masa mendatang, sehingga anak-anak autis dapat terus merasa diterima dan dihargai tanpa batasan.
Ditengah kegiatan juga dilaksanakan pembacaan sumpah pemuda untuk memantik semangat pemuda dan merefleksikan esensi sumpah pemuda saat ini, sudah bagaimanakah pemuda-pemudi Indonesia hari ini?
Dia juga mengajak seluruh pemuda pemudi khususnya kota Medan untuk bergerak bersama memperhatikan isu autis demi terciptanya ruang kesetaraan dan harapannya pemerintah bisa memberi perhatian lebih lagi terhadap anak-anak autis,.
"Saya percaya bahwa setiap anak-anak autis juga pasti memiliki bakat yang harus kita arahkan dan kembangkan bersama untuk juga bisa ikut serta membangun negeri. Merdeka," pungkasnya.